GridPop.ID - Sejak mengumumkan rencana pernikahan, pasangan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah tak henti-hentinya menjadi buah bibir.
Bahkan kini setelah resmi menikah pun dua sejoli itu masih menjadi sorotan publik.
Tak terkecuali Komnas Perempuan yang sampai menyentil menantu Anang Hermansyah dan Krisdayanti itu.
Ya, seperti dikabarkan GridPop sebelumnya, Atta Halilintar beberapa waktu lalu mendapat kecaman dari Komnas Perempuan.
Bukan tanpa sebab, Komnas Perempuan menyoroti keinginan Atta Halilintar untuk bisa memiliki 15 anak dari Aurel Hermansyah.
Siti Aminah selaku Komisioner Komnas Perempuan mengaku kecewa atas ucapan Atta karena sama saja YouTuber tersebut melanggengkan ketidakadilan gender.
"Perempuan itu bukan pabrik anak," tegas Siti Aminah.
"Atta Halilintar yang patriarkis dan menjadikan perkawinan sebagai media untuk melanggengkan ketidakadilan gender," imbuhnya.
"Bentuk ketidakadilan gender yang dilanggengkan yaitu subordinasi, yaitu perempuan dianggap bukan sebagai pengambil keputusan, tapi ditentukan oleh suami."
"Perempuan sebagai istri ikut kehilangan haknya sebagai penentu atau memutuskan rumah tangga seperti apa yang akan dibina," pungkasnya.
Tak cuma itu saja, Atta Halilintar baru-baru ini kembali mendapat sentilan pedas lainnya dari Komnas Perempuan.
Hal itu terkait dengan ucapan Atta Halilintar pada Aurel Hermansyah yang terekam dalam vlog YouTube The Hermansyah A6 yang diunggah Sabtu (3/4/2021).
"Kalau udah berkeluarga, aku udah kepala keluarga bukan pas waktu tunangan. Izin suami, suara suami adalah dari Tuhan."
"Kalau aku nggak izin ini kamu harus nurut, nggak bisa kayak sebelumnya."
"Istilahnya hidup kamu sudah diserahkan ke laki-laki yang sudah bertanggung jawab atas kamu."
"Jadi nggak ada perdebatan yang soal-soal kayak gini kayak gitu, nggak kayak kita pas tunangan gitu," ungkap Atta.
Ucapan itulah yang lantas memancing sentilan pedas dari Komisioner Komnas Perempuan, Imam Mahei, seperti yang terekam dalam tayangan YouTube Intens Invenstigasi, Sabtu (10/4/2021) yang dikutip melalui Tribun Wow.
Imam menyebutkan bahwa perkataan itu menandakan bahwa Atta menganut budaya patriarki yang kental dimana ia mengira kedudukannya sebagai suami lebih tinggi dari istrinya.
"Pernyataan seperti itu, bahwa suara suami adalah suara Tuhan, itu sesungguhnya sebagai cerminan dari masyarakat patriarki. Dan itu dipengaruhi oleh faktor budaya dan juga agama," ujar Imam Mahei.
Imam Mahei memperkirakan pemikiran Atta tersebut dipicu dari nasihat pernikahan yang mungkin selama ini kerap didengarnya.
Terutama tentang kedudukan pria yang lebih superior dibanding wanita.
Padahal, untuk dapat membangun keluarga yang baik, dibutuhkan kesetaraan dan keseimbangan peran antara suami dan istri.
"Saya menduga pernyataan semacam itu memang berangkat dari nasihat-nasihat perkawinan selama ini yang tidak seimbang antara laki-laki dan perempuan," tucap Imam Mahei.
"Oleh karena itu kita seharusnya sudah mulai membangun relasi keluarga yang setara dan adil. Dan itu memposisikan perempuan setara di dalam kemanusiaannya dengan laki-laki," tandasnya.
Oleh sebab itu, Imam Mahei menilai pernyataan Atta yang seolah mengagungkan statusnya tersebut sama sekali tak benar.
Meski perannya secara sosial berbeda, suami dan istri tetap hamba tuhan yang setara.
"Jadi pernyataannya bahwa suara laki-laki adalah suara tuhan, atau bahkan mewakili tuhan, itu adalah pernyataan yang tidak tepat," ujar Imam Mahei.
"Laki-laki dan perempuan itu sama-sama sebagai hamba tuhan dan sebagai khalifah di muka bumi."
"Laki-laki dan perempuan, suami istri itu relasinya setara di dalam kemanusiaannya, walaupun dalam fungsi-fungsi atau peran sosialnya dia berbeda."
"Tapi dari aspek kemanusiaannya, dari aspek relasinya dengan tuhan, laki-laki dan perempuan itu setara," tandasnya.
GridPop.ID (*)
Komentar