Dilansir dari laman kompas.com, Choi, pria asal Gwangju, setiap hari mengisi rumah setinggi dua lantai dengan limbah dari jalanan kota sampai tempat pembuangan.
Percaya bahwa sampah yang dibuang merupakan harta karun seseorang, Choi awalnya mengisi rumahnya dengan buangan tersebut.
Kemudian selama 10 tahun beruntun, dia memenuhi halaman sampai balkon rumahnya dengan kotoran dan barang tak berguna lainnya.
Stasiun televisi Korea Selatan SBS sempat melaporkan rumah yang ditinggali pensiunan berusi 75 tahun itu bersama istri dan anaknya.
Reporter SBS yang hendak masuk ke rumah harus menaiki gunung limbah tersebut dengan baunya yang menyengat dan membuatnya sulit bernapas.
Kepada si jurnalis, Choi mengungkapkan dia, istri, dan anaknya tinggal dan tidur di ruangan sempit selama satu dekade terskhir.
Para tetangga selalu mengeluh bau busuk yang ditimpulkan oleh sampahnya. Namun Choi tidak peduli dan terus mengisinya.
"Apa pun selama masih bisa digunakan dengan layak, tentu adalah harta bagi pemilik sebelumnya," kata dia.
Source | : | Kompas.com,Tribunbatam |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar