GridPop.ID - Sampah merupakah hal yang bisa berbahaya untuk kesehatan ataupun lingkungan.
Dilansir dari laman tribunbatam.Id, beberapa jenis plastik seringkali mengandung racun dan dapat mengganggu hormon penting bagi kehidupan yang sehat.
Dengan kata lain, plastik dapat menjadi racun dan polutan bagi alam.
Selain itu, sampah yang seringkali dibuang sembarangan menghasilkan konsekuensi-konsekuensi negatif tersendiri.
Misalnya adalah menyumbat saluran air di perkotaan hingga mengotori taman atau destinasi wisata.
Kondisi-kondisi ini pun pada akhirnya berpotensi menimbulkan masalah-masalah lain seperti banjir akibat sumbatan saluran air hingga penyakit akibat kotornya lingkungan destinasi wisata.
Di balik bahayanya, pria ini justru bertahun-tahun mengumpulkan sampah di rumahnya hingga menggunung.
Hal ini dilakukan oleh seorang pria berasal dari Korea Selatan yang menjadi sorotan karena selama 10 tahun mengumpulkan sampah.
Dilansir dari laman kompas.com, Choi, pria asal Gwangju, setiap hari mengisi rumah setinggi dua lantai dengan limbah dari jalanan kota sampai tempat pembuangan.
Percaya bahwa sampah yang dibuang merupakan harta karun seseorang, Choi awalnya mengisi rumahnya dengan buangan tersebut.
Kemudian selama 10 tahun beruntun, dia memenuhi halaman sampai balkon rumahnya dengan kotoran dan barang tak berguna lainnya.
Stasiun televisi Korea Selatan SBS sempat melaporkan rumah yang ditinggali pensiunan berusi 75 tahun itu bersama istri dan anaknya.
Reporter SBS yang hendak masuk ke rumah harus menaiki gunung limbah tersebut dengan baunya yang menyengat dan membuatnya sulit bernapas.
Kepada si jurnalis, Choi mengungkapkan dia, istri, dan anaknya tinggal dan tidur di ruangan sempit selama satu dekade terskhir.
Para tetangga selalu mengeluh bau busuk yang ditimpulkan oleh sampahnya. Namun Choi tidak peduli dan terus mengisinya.
"Apa pun selama masih bisa digunakan dengan layak, tentu adalah harta bagi pemilik sebelumnya," kata dia.
Putra pasangan itu, berusia 40-an dan berbobot lebih dari 100 kg, adalah alasan lain kenapa dia mengumpulkan sampah tersebut.
Dilansir Oddity Central Kamis (22/7/2021), anak Choi itu pengangguran dan malas, tidak pernah keluar rumah dalam setahun terakhir.
Setiap hari, dia hanya duduk di sudut sempit rumah mereka dan hampir tidak melakukan apa pun.
Meski sudah berulang kali orangtuanya memohon supaya dia mencari pekerjaan, si anak nampaknya berniat hidup mengandalkan uang pensiun mereka.
Bahkan Choi mengungkapkan fakta pilu yang menyayat hati ketika memikirkan masa depannya saat dia dan istrinya telah tiada.
"Saya hanya takut jika saya dan istri meninggal, maka dia tidak bisa hidup. Jadi saya memutuskan menyimpan banyak barang di rumah," ungkapnya.
Sayangnya, berdasarkan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan SBS, terungkap istri Choi mengalami masalah jantung.
Dokter menyarankan istri Choi itu menjalani hidup di lingkungan bersih dan berolahraga untuk meningkatkan kualitas hidupnya.
Awalnya, kakek itu menolak. Namun dia setuju rumahnya dibersihkan demi kebaikan dan kesembuhan istrinya.
Dibutuhkan 226 petugas kebersihan dan sebuah ekskavator untuk membersihkan 150 ton sampah dari rumah Choi.
Anak Choi awalnya menolak untuk keluar rumah. Tetapi setelah berbicara dengan orangtuanya, dia untuk pertama kalinya menginjakkan kaki keluar.
Setelah melihat rumahnya bersihuntuk pertama kalinya dalam 10 tahun, Choi menangis. "Saya takkan mengambil sampah lagi."
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunbatam |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar