GridPop.ID - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengaku tidak pernah memakai gajinya setiap bulan untuk kebutuhan pribadi.
Justru, gajinya tersebut dia pakai untuk membantu warga Solo yang benar-benar membutuhkan.
"Gajiku apa pernah tak pakai. Gajiku tak pakai beli beras buat bantu-bantu (warga), bantu ngambil SPP," kata Gibran di Solo, Jawa Tengah, Senin (2/8/2021).
Dilansir dari Kompas.com, Putra sulung Presiden Jokowi mengatakan sejak dilantik sebagai wali kota pada 26 Februari 2021, dirinya belum pernah memakai gajinya untuk keperluan pribadi.
Gibran menyatakan dirinya menjadi wali kota bukan untuk mencari uang.
"Saya jadi wali kota kan bukan untuk cari uang," ucap suami Selvi Ananda.
Disinggung mengenai kebijakan pemotongan tunjangan atau tambahan penghasilan pegawai (TPP) PNS, Gibran mengatakan semoga tidak memberatkan.
Pemotongan TPP PNS itu akan disesuaikan dengan beban kerja dan sebagainya.
"Masalah TPP nanti biar Pak Sekda yang menjelaskan untuk rincian-rinciannya. Semoga tidak memberatkan," tutur Gibran.
Pemotongan TPP PNS Solo dilakukan karena banyak anggaran yang dibutuhkan untuk penanganan Covid-19.
"Sekali lagi ini masa-masa darurat. Tidak seperti biasanya," terangnya.
Terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Solo Ahyani mengatakan, potongan insentif akan disesuaikan dengan beban kerja PNS.
Menurutnya sejak adanya pandemi Covid-19 banyak PNS di lingkungan Pemkot Solo yang bekerja dari rumah (WFH).
"Kita lihat sesuai dengan beban kerjanya," kata Ahyani.
Dilansir dari TribunJateng, Ketua DPRD Solo Budi Prasetyo mengatakan, dalam rapat badan anggaran (Banggar) DPRD Solo sudah disepakati bersama terkait pemotongan TPP PNS.
Hal ini dilakukan untuk menutup difisit anggaran sebesar Rp 92 miliar.
"Kemarin pada saat kita bahas dengan TAPD itu ada defisit sekitar Rp 92 miliar. Setelah kita bahas itu bisa kita zero kan. Jadi untuk menutup Rp 92 miliar itu salah satunya TPP itu," kata dia.
Selain TPP PNS, katanya kegiatan Pemkot Solo yang lainnya juga akan dipotong.
Misalnya kegiatan fisik ditunda, perjalanan dinas ditunda, makan minum, dan biaya yang lainnya.
"Ini memang untuk secara keseluruhan sampai dengan akhir tahun untuk pengurangan itu. Jadi ada penyesuaian total Rp19 miliar," kata Budi.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Jateng |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar