GridPop.ID - Pria ini seolah tak kapok menekuni tindakan kriminal.
Pasalnya, baru 2 jam keluar dai lapas dirinya mendadak kembali diciduk pihak berwajib.
Dilansir dari laman tribunmadura.co pada (18/2/21), S (39) kembali harus merasakan dinginnya tembok penjara.
Warga Kabupaten Lumajang itu kembali dipenjara untuk mempertanggungjawabkan aksi kejahatannya.
Padahal, S baru 2 jam lalu menghirup udara bebas, sebelum akhirnya kembali ditangkap polisi.
S sebelumnya dinyatakan bebas dari Lapas Kelas IIB Lumajang pada 14 Agustus lalu.
Ia yang baru saja hendak meninggalkan tempat pesakitan, rupanya sudah lebih dulu dijemput oleh polisi.
Warga Desa Kedungjajang itu kembali dijerat hukum lantaran masih terlibat kasus pencurian sapi.
Paur Subbag Humas Polres Lumajang, Ipda Andrias Shinta mengatakan, sebelumnya S mendekam di Lapas Kelas IIB Lumajang karena kasus pencurian 2 ekor sapi di Dusun Sememu, Kecamatan Pasirian.
Selama tersangka menjalani hukuman, polisi terus menggali keterangan S.
Hingga akhirnya terkuak S bukan pemain baru dalam dunia hitam.
"Terungkap pada 17 September 2020 lalu, dia juga terlibat aksi maling sapi di Dusun Tegir, Kecamatan Pasirian," ucap dia.
"Bahkan, ditengarai S juga termasuk kelompok curanmor. Sebab dulu saat S ditangkap, kami menemukan 3 sepeda motor di rumahnya tanpa dilengkapi surat-surat," katanya.
Shinta mengatakan, kasus maling sapi yang baru terungkap dilakukan SA di rumah seorang petani.
Aksi itu dilakukan bersama 6 orang temannya yang saat ini masih buron (DPO).
"S ini perannya biasa menjemput sapi hasil dari curian yang biasanya disembunyikan di kebun tebum" tutur dia.
"Sapi itu terus diantar ke penadah dan dia mendapat jatah Rp 450 ribu setiap ekornya," ujarnya.
Kini S pun menyandang gelar residivis.
Sementara atas perbuatannya, S pun harus kembali masuk bui karena terancam dijerat Pasal 363 KUHP Juncto Pasal 55 KUHP.
Kondisi yang Bisa Membuat Rumah Jadi Target Pencurian
Dilansir oleh kompas.com dari beberapa sumber, Kamis (4/3/2021), berikut ini beberapa hal yang bisa membuat rumahmu jadi target dari maling atau kemalingan.
1. Mengunggah kegiatan liburan di media sosial
Saat ini, seseorang sangat sulit untuk tidak bisa mengunggah kegiatan liburan keluarga mereka di beragam platform sosial media.
Padahal, hal ini bisa memberitahu orang-orang yang ada di media sosial bahwa kamu dan keluargamu sedang tidak ada dan berada jauh dari rumah.
Pada akhirnya, hal itu menjadikan rumahmu target utama bagi siapa pun yang berniat buruk atau hanya sekadar oportunistik, terlebih apabila kamu memiliki pengikut yang tidak memang kamu kenal.
Sebagai gantinya, pastikan profil media sosialmu tidak bersifat publik dan tunggu untuk memposting foto dan video liburanmu yang menyenangkan sampai kamu pulang.
2. Meninggalkan kunci rumah di dekat pintu masuk
Saat akan pergi, seseorang penghuni rumah biasanya menyembunyikan kunci rumahnya di suatu tempat agar penghuni lainnya yang tidak punya kunci rumah bisa mendapatkan kunci untuk masuk ke dalam rumah.
Menyimpan kunci di bawah keset adalah contoh umum yang sudah banyak diketahui orang, dan ini sebenarnya berbahaya.
Karena pencuri pasti akan memeriksa tempat klise, pastikan kamu menyembunyikan kunci di tempat penyimpanan yang aman dan tidak di sekitar pintu rumah.
Akan sangat baik kunci rumah kamu titipkan pada tetangga rumah atau temanmu yang terpercaya.
Usahakan juga agar setiap penghuni rumah memegang kunci masing-masing agar tidak selalu menyembunyikan kunci rumah yang akan berbahaya.
3. Lupa menerapkan kebiasaan
Jika kamu biasanya membiarkan tirai atau gorden terbuka pada siang hari dan menutupnya pada hari kamu berangkat berlibur, itu bisa menjadi kartu panggilan bagi pencuri bahwa tidak ada orang di rumah.
Dalam hal ini, kamu direkomendasikan untuk membuka dan menutup sebagian tirai atau gorden.
Tirai yang terbuka memberikan pemandangan penuh pada peralatan rumah tangga dan barang berharga lainnya, sehingga dapat menggoda pencuri.
Sementara tirai terbuka sebagian memberikan privasi dan keamanan serta membiarkan cahaya interior keluar, memberikan ilusi bahwa ada seseorang di rumah.
4. Meninggalkan rumah redup
Beberapa orang ingin membiarkan lampu redup menyala saat mereka pergi berlibur, untuk mencegah kemalingan.
Perdebatan berkecamuk tentang apakah lebih baik membiarkan lampu menyala atau mati, tetapi satu hal yang pasti, lampu redup di malam hari akan redup di siang hari dan pencuri pintar mana pun akan memperhatikannya
5. Meninggalkan segala sesuatu di atas meja
Jika pencuri akan membobol jendela rumahmu, mungkin dia sudah memeriksanya terlebih dahulu untuk melihat apakah rumahmu sepadan dengan usahanya.
Meninggalkan barang berharga seperti kunci dan perhiasan di depan mata mungkin nyaman, tetapi juga mempermudah pencuri untuk menargetkan rumahmu sebagai tempat untuk menguras barang berharga.
Jangan hanya menyimpan barang berhargamu, simpanlah di suatu tempat yang sangat aman, misalkan brankas atau di tempat yang sangat tidak biasa.
Semakin lama pencuri menemukan barang-barang berhargamu, semakin besar kemungkinan dia akan menyerah dan pergi tanpa membawa barang berharga.
Pertimbangkan juga untuk meninggalkan barang umpan untuk menghindari perhatian pencuri.
Jaga agar perhiasan palsu tetap terlihat di kamar tidur.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,TribunMadura.co |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar