Pria berusia 52 tahun itu lalu mengikuti simposium Moringa Internasional di Filipina untuk mempelajari lebih jauh tentang dunia kelor dengan membawa produk coklat kelor.
"Jadi waktu dunia masih bicara bagaimana cara tanam yang baik, cara mencuci kelor yang baik, saya sudah membuat coklat kelor dan serbuk kelor dengan kehalusan 500 mesh, geger. 'lho kok kamu bisa seperti ini', diculik lah untuk berbicara," kenang Dudi.
Setelah dari kegiatan di Filipina, banyak orang dari luar negeri yang datang ke Blora untuk mencari tahu dan membuktikan produk kelor yang dikembangkan oleh Dudi.
Ada yang jauh-jauh terbang dari Jerman, Israel, Arab Saudi, bahkan dari Amerika Serikat dan Kanada.
"Semua pada ke sini ingin membuktikan benar enggak nih produk yang dibikin memiliki kandungan yang sedemikian tinggi. Ternyata mereka nungguin di sini beberapa hari, mulai dari panen sampai mengeringkan dengan SOP (Standard Operational Procedure)," ucapnya.
Dari situlah ia disebut sebagai penemu Moringa Nutrition Lock Methods atau metode pengunci nutrisi kelor.
Saat awal menjalani bisnis tersebut, ia mengaku banyak menghadapi kendala.
Tak cukup dianggap gila, ia sempat diusir lantaran usaha tanaman kelornya yang luas. Kelor, bagi sebagian masyarakat, dikaitkan dengan perihal mistis.
Baca Juga: Menguak Segudang Manfaat Daun Kelor yang Ternyata Bisa Buat Wajah Glowing Bak Perawatan Mahal
Source | : | Kompas.com,Pos Kupang |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar