Untuk saat ini, pria berusia 52 tahun tersebut mengaku sudah mempunyai sekitar 150 produk dari tanaman kelor.
Hampir semua produknya, juga telah mendapatkan sertifikat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Hampir seluruh syarat sertifikasi industri pangan itu sudah saya dipenuhi," kata dia. Untuk itu, pemilik PT Moringa Organik Indonesia tersebut berharap, semakin banyak masyarakat Indonesia yang mulai mencoba berbisnis produk tanaman kelor.
"Mari, bangsa kita mampu kok menjadi pemain kelor dunia, mampu kok. Saya sendiri yang kekuatannya seperti ini mampu kok.
Karena selama 10 tahun lebih ya saya ibarat lomba lari sendiri, ya pasti menanglah. Jadi bukan karena saya pintar, tapi karena saya lomba lari sendirian," kata Dudi.
Kabar gembira, Dekranasda Provinsi Nusa Tenggara Timur ( Dekranasda NTT) dan Moringa Organik Indonesia (MOI) siap mengekspor kelor NTT pada bulan Desember mendatang.
Dilansir dari PosKupang.com, hal ini diungkapkan Direktur PT. Moringa Organik Indonesia (MOI), Dudi Krisnadi dalam pertemuan bersama Ketua Dekranasda NTT, Julie Sutrisno Laiskodat dan Wakil Ketua Dekranasda NTT, Maria Fransiska Djogo di kantor Dekranasda NTT, Minggu, 05 September 2021.
"Sekarang kami MOI sudah merasa yakin. aipa yang sudah dilakukan dengan senyap itu sudah siap sehingga bisa dikatakan NTT sudah siap ekspor kelor berbasis kualitas," kata Dudi.
Menurut dia, misi Gubernur untuk kelor sendiri ada dua yang disebut Kelorist Way.
"Pertama meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sesuai pesan Undang - Undang Kesehatan dan satu lagi meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Pos Kupang |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar