GridPop.ID - Apakah Anda termasuk tipe orang yang tidur dengan dengan lampu menyala?
Mungkin bagi sebagian orang membiarkan lampu tetap menyala saat tidur karena terlalu gelap sehingga rasanya cukup menakutkan.
Siapa sangka, faktanya mematikan lampu atau membiarkannya menyala dapat memengaruhi kesehatan Anda secara keseluruhan lho.
Dilansir GridHealth.ID, dari sleepfoundation.org dalam artikel Light and Sleep (03/11/20), cahaya dalam ruangan merupakan faktor eksternal terpenting yang memengaruhi tidur.
Cahaya memainkan peran sentral dalam mengatur ritme sirkadian, jam internal tubuh yang memberi sinyal kapan harus waspada dan kapan harus istirahat.
Tak hanya itu, cahaya juga memengaruhi produksi melatonin, hormon penting yang meningkatkan kualitas tidur.
Karenanya tidur dengan lampu kamar terang dianggap merugikan.
Namun tidak hanya lampu kamar saja yang dapat memengaruhi kesehatan, tetapi lampu gadget, televisi, dan benda lain yang mengeluarkan cahaya biru dapat memengaruhi kesehatan Anda.
Ternyata, tidur dengan lampu yang menyala dapat menyebabkan kualitas tidur menjadi buruk.
Jika memiliki kualitas tidur yang buruk, kesehatan Anda secara keseluruhan pun akan mengalami gangguan.
Melansir Kompas.com dari Healthline, memang ada beberapa efek samping dari tidur dengan lampu menyala.
Paparan cahaya saat tidur membuat otak sulit mencapai tidur yang lebih nyenyak.
Semakin buruk kualitas tidur Anda di malam hari, semakin banyak aktivitas otak yang menjadikan Anda kesulitan mencapai tidur berkualitas.
Selain kondisi yang secara langsung memengaruhi otak Anda, kurang tidur berkualitas juga dikaitkan dengan efek samping berikut.
Depresi
Tidur dengan lampu menyala telah dikaitkan dengan depresi.
Cahaya biru dari perangkat elektronik mungkin memiliki efek terburuk pada suasana hati Anda.
Kurang tidur juga dapat menyebabkan kemurungan dan lekas marah.
Anak-anak yang kurang tidur mungkin lebih hiperaktif.
Kegemukan
Sebuah studi terhadap wanita mengungkapkan bahwa obesitas banyak ditemukan pada wanita yang tidur dengan televisi.
Dari semua wanita yang menjadi objek studi, 17 persen di antaranya mengalami kenaikan berat badan hingga setengah kilogram per tahun.
Cahaya yang menyala di dalam ruangan menjadi faktor penyebab paling kuat dari penelitian ini.
Salah satu faktor penyebab obesitas pada orang yang kurang tidur dikaitkan dengan asupan makanan yang dikonsumsi.
Sebuah studi telah menunjukkan bahwa semakin sedikit tidur yang Anda dapatkan, semakin banyak makanan yang akan Anda makan keesokan harinya.
Menurunkan fokus
Tidak mendapatkan kualitas tidur yang cukup membuat Anda kurang waspada keesokan harinya.
Ini bisa sangat berbahaya jika Anda mengendarai mobil atau jenis mesin lainnya.
Orang dewasa yang lebih tua juga mungkin lebih rentan jatuh.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,GridHealth.ID |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar