GridPop.ID - Pria ini menjadi sorotan setelah rahangnya tak bisa menutup.
Istrinya pun mengungkap jika sang suami sangat menderita.
Terungkap awal mula kejadian ini yang mencengangkan.
Dilansir dari laman tribunnewsmaker.com pada (19/9/21), kejadian unik dilaporkan dari seorang pria asal China.
Rahangnya tidak bisa menutup setelah berteriak mengajari anaknya.
Ia mengalami dislokasi dan tidak bisa menutup karena kesal kepada sang anak.
Hal itu diketahui dari sebuah video yang diunggah oleh sang istri.
Terlihat lelaki yang mengenakan piama dengan perban melilit di kepalanya.
Pria tersebut diperban setelah pulang dari rumah sakit di Yueyang, Hunan.
Selama merekam, sang istri tidak bisa menghentikan tawanya.
Dilansir dari SCMP, istri mengatakan bahwa suaminya tiba-tiba tidak bisa menutup kembali mulutnya setelah terlalu emosional memarahi sang anak.
Dilaporkan, sang anak masih tidak paham tentang jenis mata uang meski telah diajari.
Dari China The Paper, sang istri mengatakan bahwa suaminya begitu menderita.
Pria itu berharap segera bisa bertemu dengan dokter.
Namun, ketika pulang dari rumah sakit, sang suami mengeluh karena biaya berobatnya terlalu mahal.
"Dia mengatakan 'saya bisa melakukan apa pun dengan 150 yen (Rp 330.751)'," ujar istri menirukan ucapan sang suami.
Kisah tersebut pun langsung viral di China.
Kebanyakan netizen berpendapat, mereka memahami perasaan sang ayah.
"Saya bisa memahami kemarahannya."
"Mengajari anak saat pekerjaan rumah benar-benar menjerumuskan kesehatan kita," ungkap warganet di Baidu.
Selain itu, ada seorang netizen pun mengisahkan dirinya kerap marah ketika anaknya tidak bisa memahami sama sekali pelajarannya.
"Seketika saya merasakan darah saya mendidih dan wajah saya mati rasa."
"Saat itu saya mengira saya menderita kelumpuhan," kata dia.
Sebagai tambahan, peristiwa ini memang bisa terjadi.
Dilansir dari laman kompas.com, Dokter spesialis bedah mulut dan maksilofasial, drg Max Johnson, Sp.MB, mengatakan, rahang yang tak bisa menutup biasanya dipicu oleh pembukaan mulut yang berlebihan seperti menguap, tertawa, anestesi umum, ekstraksi gigi, muntah, atau kejang.
"Karena tulang yang menahan sendi sudah aus karena kebiasaan pasien mengunyah 1 sisi, kehilangan gigi sehingga mengunyahnya tidak sesuai sendi dan lain-lain," jelas Max saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (12/6/2021).
Jika seseorang mengalami rahang tak yang bisa menutup maka perlu segera menemui tenaga medis.
Mengutip Health Direct, setelah mendapat pertolongan medis, rahang pasien akan diperban.
Namun, perlu diketahui agar tidak mengikat perban terlalu kencang.
Setelah rahang kembali ke posisi semula, dokter akan meresepkan obat-obatan atau kompres dingin yang ditempelkan selama 10 hingga 20 menit setiap 2 hingga 3 jam.
Pasien juga biasanya diminta untuk makan makanan lunak sementara waktu.
Adapun yang dapat dilakukan untuk menghindari kondisi semacam ini, yakni:
- Bagi penderita kelainan sendi rahang, hindari mengunyah permen karet
- Jangan mengatupkan rahang atau membuka mulut terlalu lebar Gunakan pelindung mulut di malam hari untuk mencegah gertakkan gigi
- Latihan relaksasi untuk meminimalkan stress.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,tribunnewsmaker |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar