Tusukan tersebut kemudian dihias dengan kembang kertas yang disebut kembang endog.
Kembang endog ini lalu ditancapkan pada jodang, yakni pohon pisang yang juga dihias dengan kertas warna-warni.
Jodang-jodang tersebut kemudian diarak keliling kampung.
Diiringi dengan alat musik tradisional seperti alat musik patrol, terbang, atau rebana.
Setelahnya, barulah telur dibagikan pada masyarakat selepas pengajian dan makan bersama.
Sebagai tambahan, meski Maulid Nabi Muhammad jatuh pada 19 Oktober namun pemerintah memutuskan untuk menggeser libur Maulid Nabi menjadi tanggal 20 Oktober.
Dikutip dari pemberitaan tribunnews.com, perubahan hari libur tersebut tertuang dalam Surat Keputusan bersama Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi, Birokrasi Nomor 712, 1, dan 3 Tahun 2021 tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Bersama Menag, Menaker, Menpan dan RB Nomor 642, 4, dan 4 Tahun 2020 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama.
Dirjen Bimas Islam Kemenag RI Kamaruddin Amin mengatakan, kebijakan untuk menggeser hari libur Maulid Nabi Muhammad SAW ini merupakan upaya pencegahan dan penanganan penyebaran dan antisipasi munculnya klaster baru Covid-19.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,tribunnews,tribunlifestyle.com |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar