GridPop.ID - Proses PPKM masih terus dilaksanakan hingga saat ini di seluruh wilayah Indonesia.
Namun ada sejumlah wilayah yang sudah turun level PPKM lantaran adanya penurunan kasus Covid-19 di daerah dimaksud.
Merujuk artikel terbitan Kompas.com, beberapa provinsi turun level PPKM menjadi level 3, level 2 dan level 1.
Menteri Koordinator Bidang Perekonimian, Airlangga Hartato menuturkan, seluruh provinsi di wilayah luar Jawa-Bali sudah turun dari asesmen level 4.
"Kalau kita lihat secara provinsi terjadi penurunan dari Level 4. Dari 2 provinsi menjadi tidak ada yang di level 4. Kemudian level 3 dari 22 provinsi menjadi 16 provinsi, dan level 2 dari 3 menjadi 11 Provinsi," kata Airlangga dalam konferensi pers perpanjangan PPKM, Senin (13/9/2021).
Kontribusi ini menurun seiring dengan penurunan kasus Covid-19 di wilayah tersebut.
Rinciannya, penurunan kasus aktif di wilayah Sumatera tanggal 9 Agustus - 12 September 2021 menurun 68,30 persen, Nusa Tenggara -81,66 persen, Maluku Papua -38,7 persen, serta Sulawesi -73,9 persen.
Adapun tingkat kesembuhan wilayah Sumatera mencapai 91,66 persen, Nusa Tenggara 95,03 persen, Maluku dan Papua 84,29 persen, serta Sulawesi 93,54 persen.
Meski angka kasus Covid-19 di sejumlah daerah di Tanah Air mulai 'melandai', ahli tetap memberikan peringatan.
Kembali mengutip Kompas.com, ahli epidemiologi dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, tes positivity rate Indonesia kini mencapai 5 persen.
Angka ini menjadi bukti bahwa Indonesia bisa sejajar dengan negara lain dalam kemampuan mengendalikan pandemi Covid-19.
Meski demikian, ia mengingatkan agar masyarakat tetap konsisten mematuhi protokol kesehatan dalam menerapkan 3T dan 5 M.
“Jangan abai, pengabaian akan memunculkan perburukan baru dan akibatnya korbannya masyarakat, kematian, kesakitan,” ujar Dicky, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (7/10/2021).
Selain itu, ia mengingatkan agar masyarakat memahami efek jika terkena Covid-19 bisa berjangka lama atau yang disebut dengan long Covid .
Long Covid ini yang bisa mengganggu organ tubuh seperti ginjal, paru, dan organ lainnya. Dicky juga mengingatkan pergerakan varian Delta maupun C12 yang diduga lebih infeksius, masih perlu diwaspadai.
“Sehingga, walau sudah perbaikan kondisi di Indonesia, harus kita jaga. PPKM ini juga harus kita jaga. Itu akan menjamin situasi sosial, pendidikan dan sebagainya,” ujar Dicky.
Ia juga mengingatkan, situasi ini bisa kembali memburuk pada akhir tahun 2021 atau awal 2022 karena imunitas orang-orang yang sudah mendapat kekebalan alami maupun karena vaksinasi bisa saja menurun.
Oleh karena itu, cakupan vaksinasi harus dikejar termasuk vaksinasi penuh dua dosis.
Masyarakat juga diminta untuk tak melakukan "balas dendam" dengan melakukan pergerakan dan mobilitas tinggi, setelah selama ini diminta banyak berdiam diri di rumah.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar