GridPop.ID - Anda tentu sudah tak asing lagi dengan terapi bekam.
Di Indonesia, bukan hal sulit untuk mencari tempat pengobatan alternatif dengan metode bekam ini.
Peminatnya pun tak main-main jumlahnya.
Jika anda termasuk diantaranya, mulai sekarang anda perlu waspada dan jangan asal melakukan terapi bekam.
Pasalnya, seorang wanita yang tak ingin disebutkan namanya ini mengalami hal mengerikan usai melakukan terapi bekam.
Melansir livescience.com via Nakita.ID, dikisahkan seorang wanita melakukan terapi bekam karena baru saja terjatuh dan melukai bahunya.
Bahunya terluka dan memberikan luka dari dalam kulit yang menyebabkan terlihat memar dari luar kulit.
Ia percaya bahwa terapi ini akan meregangkan aliran darah yang menumpuk di bagian bahunya.
Akhirnya wanita 80 tahun ini memanaskan cangkir kecil lalu menaruhnya di bahunya.
Dilansir dari Healthline, terapi ini maksimal dilakukan selama 15 menit, setelah itu cangkir atau gelas panasnya sudah bisa diangkat.
Akan tetapi ia ketiduran dalam keadaan cangkir panas masih dikulitnya, 30 menit kemudian ia terbangun dan kaget.
Betapa tidak, ia menemukan ada luka lepuhan besar dalam bentuk lingkaran rapi di kulit dibahunya.
Seorang ahli menyatakan pendapatnya.
"Lepuh terbentuk karena keteledoran pasien," kata penulis laporan, Dr. Maria Wei, seorang profesor dermatologi di University of California, San Francisco.
"Dia memasang cangkirnya cukup kuat untuk membelah kulit, memasang dua lapisan kulit normal, dan paling atas."
Jika dilakukan dengan waktu yang benar, terapi bekam seharusnya tidak menyebabkan lepuh, kata Wei pada Live Science.
Selain itu penting juga untuk melakukan perlindungan terhadap kulit dengan alat yang sederhana pada terapi ini.
Karena lepuhan besar ini, wanita 60 tahun itu merasa tidak nyaman dan akhirnya pergi ke dokter untuk pertolongan profesional.
Dokter melakukan perawatan dengan menghilangkan lepuh menggunakan jelly petroleum di area lepuhan.
Sekedar informasi, terapi bekam adalah salah satu bentuk terapi alternatif dengan cara menempatkan gelas ke kulit untuk menarik kulit.
Gelas bisa terbuat dari berbagai jenis bahan, misalnya beling atau kaca, bambu, atau tembikar.
Para pendukung terapi bekam percaya, metode cangkir hisap dapat memobilisasi aliran darah untuk membantu penyembuhan berbagai penyakit medis.
Dikutip dari Kompas.com, secara umum, masyarakat medis Barat skeptis terhadap klaim kesehatan terapi bekam.
"Bukti ilmiah yang tersedia tidak mendukung bekam sebagai obat untuk kanker atau penyakit lainnya," kata American Cancer Society.
"Laporan pengobatan yang sukses dengan terapi bekam hanya anekdot dan bukan dari studi penelitian."
Tapi, sebuah studi 2012 yang diterbitkan dalam jurnal PLoS ONE menunjukkan, bahwa terapi bekam mungkin memang benar-benar memiliki manfaat lebih dari sekadar efek plasebo.
Ulasan para peneliti Australia dan Cina terhadap 135 studi tentang terapi bekam, yang diterbitkan antara tahun 1992 dan 2010, menyimpulkan bahwa terapi bekam mungkin efektif bila dikombinasikan dengan perawatan lain seperti akupunktur atau obat-obatan lainnya.
Perlu diingat, terapi bekam ini sebaiknya dilakukan oleh profesional dengan memperhatikan higienitas.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Nakita.ID |
Penulis | : | Sintia N |
Editor | : | Sintia N |
Komentar