GridPop.ID - Arab Saudi sudah memberi izin masuk bagi Warga Negara Indonesia untuk melakukan ibadah umrah.
Baru-baru ini Arab Saudi telah mengkonfirmasi temuan kasus Covid-19 varian Omicron untuk pertama kalinya.
Meski begitu jemaah umrah asal Indonesia hingga saat ini masih diperbolehkan masuk ke negara tersebut.
Dilansir dari Tribunnews.com, Ketua Umum Serikat Penyelenggara Umrah Haji Indonesia (Sapahi) Syam Resfiadi mengatakan, Arab Saudi telah mengumumkan satu orang terpapar varian Omicron, tetapi pihaknya tidak melakukan penutupan bagi negara yang tidak terpapar Omicron.
"Jemaah Indonesia masih boleh masuk.
Sesuai pengumuman sebelumnya, boleh menggunakan vaksin WHO maupun vaksin yang disetujui Arab Saudi.
Kalau disetujui WHO harus karantina kalau disetujui Arab Saudi tanpa karantina tiga hari," kata Syam saat dihubungi, Kamis (2/12/2021).
Menurutnya, persoalan yang dihadapi jemaah umrah asal Indonesia yaitu karantina di dalam negeri yang masih terlalu lama yakni tujuh sampai 10 hari, dan kabarnya akan dinaikkan menjadi 10 hari.
"Kami berharap tiga hari saja, kami pasti mau karantina.
Kalau lama memberatkan juga, jadi tidak nyaman," paparnya.
"Karena dari Arab Saudi harus di-PCR, datang ke Indonesia di-PCR lagi.
Kalau masih negatif, masa dikarantina, isolasi mandiri saja di rumah, kami juga kan ketahuan berangkatnya dari Indonesia dan hanya di Arab Saudi juga," sambung Syam.
Pemerintah Arab Saudi mengumumkan telah menangguhkan penerbangan dari beberapa negara terkait dengan antisipasi menyebarnya varian baru Covid-19 Omicron, pada Minggu (28/11/2021).
Sejumlah negara yang dibatasi masuk ke Arab Saudi yakni Malawi, Zambia, Madagaskar, Angola, Seychelles, Mauritius, Komoro.
Arab Saudi juga akan menangguhkan masuknya orang non Arab Saudi yang datang langsung maupun transit dari negara-negara di atas.
Kecuali jika mereka telah menghabiskan waktu tak kurang dari 14 hari di negara lain yang memiliki prosedur kesehatan sesuai dengan aturan Arab Saudi terkait aturan pembatasan ke negara-negara tersebut.
Sementara itu mereka yang diperbolehkan masuk Arab Saudi akan diharuskan melakukan karantina selama lima hari terlepas dari apakah mereka divaksin ataukah tidak.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan aplikasi PeduliLindungi bakal terintegrasi dengan aplikasi Tawakkalna yang merupakan milik Pemerintah Arab Saudi dalam waktu dekat.
"Insya Allah dalam waktu dekat Tawakkalna dan PeduliLindungi akan terintegrasi sehingga kita akan lebih mudah," kata Yaqut.
Dia berharap, integrasi dua aplikasi tersebut dapat memudahkan masyarakat Indonesia yang melaksanakan ibadah umrah di Tanah Suci.
Melansir dari Kompas.TV, Menteri Agama menyebut calon jemaah umrah harus memenuhi syarat yang ditentukan Pemerintah Arab Saudi.
Jemaah yang telah vaksinasi dosis lengkap dengan vaksin produksi Pfizer, moderna, johnson and Johnson, dan astrazeneca diizinkan langsung ibadah umrah tanpa karantina.
Sedangkan jemaah dengan jenis vaksin lainnya diwajibkan karantina 3 hari dilanjutkan tes pcr.
Ketua Komisi VIII DPR RI, Yandri Susanto mengingatkan Kementerian Agama agar mewaspadai covid-19 varian Omicron.
Kementerian Agama mencatat 59.757 calon jemaah umrah tertunda keberangkatannya karena pandemi covid-19.
Lampu hijau Arab Saudi membawa harapan jemaah RI bisa kembali beribadah umrah dengan protokol kesehatan yang ketat.
GridPop.ID (*)
Source | : | Tribunnews.com,Kompas TV |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar