3. Jeruk Natal
Jeruk ternyata tidak hanya identik saat perayaan Tahun Baru Cina saja, lho.
Sebabnya, ketika Natal, buah ini juga bisa disajikan.
Awal mula jeruk menjadi buah khas Natal bermula ketika ada cerita menyebut Santo Nicholas -yang dikenal sebagai Sinterklas- pada abad ke-19 sering meninggalkan jeruk di kaus kaki Natal.
Jeruk dipilih karena harganya yang terjangkau, ketimbang koin emas yang diharapkan banyak orang ditinggalkan oleh Sinterklas di dalam kaus kaki Natal.
4. Fruit cake
Di urutan ke-4 ada fruit cake yang sering menjadi adalan di atas meja makan ketika Natal.
Ketika Ratu Victoria dari Inggris masih berkuasa, fruit cake adalah makanan berkelas ketika Natal.
Fruit cake dibuat dari buah dan kacang kering yang diawetkan dari musim gugur dan disimpan untuk acara-acara khusus.
Meski begitu, sebenarnya fruit cake sudah dikenal ketika Romawi masih eksis. Kala itu, fruit cake bernama satura dan bisa awet.
5. Permen tongkat
Anak-anak pastinya menyukai makanan khas Natal yang satu ini. Dari nama dan bentuknya, tentu sudah bisa ditebak bahwa permen tongkat punya cita rasa yang manis legit.
Awalnya, permen ini diciptakan untuk menghibur anak-anak selama misa Natal berlangsung.
Ide untuk membengkokan salah satu ujung permen tongkat, diyakini terinspirasi dari tongkat gembala.
Tapi, beberapa orang mengatakan bahwa lengkungan di permen tongkat sengaja dibuat supaya mudah digantung di pohon Natal.
Dalam beberapa cerita, warna putih pada permen tongkat melambangkan kemurnian. Sedangkan, warnamerah dipiluh sebagai simbol darah Kristus.
Pada tahun 1920-an Amerika, permen tongkat mulai diproduksi secara massal dan mulai menjadi simbol Natal.
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar