6. Acar Natal
Kamu mungkin terbiasa melihat lampu, bintang, dan pernak-pernik lainnya tergantung di pohon Natal.
Tapi, pada zaman dahulu, konon kabarnya orang-orang juga mengantungkan hiasan acar untuk mendatangkan keberuntungan.
Beberapa cerita sejarah mengklaim, kebiasaan ini berasal Jerman.
Tapi, ada juga yang menyebut acar menjadi simbol keberuntungan sebab seorang prajurit Jerman-Amerika secara ajaib pulih usai memakan acar saat waktu Natal.
Sebagai tambahan yang mengutip dari laman tribunnews.com, Uskup Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) Kardinal Ignatius Suharyo mengatakan, umat Katolik memaknai Natal tahun sebagai persaudaraan.
Dimana, pesan Natal persaudaraan itu wujudnya bisa macam-macam.
Misalnya pertanyaannya apa yang harus dilakukan supaya lingkungan hidup di masa pandemi ini menjadi semakin manusiawi.
Hal itu disampaikan Kardinal Suharyo saat berbincang Ngopi Sore yang disiarkan Radio Sonora, Kamis (23/12/2021).
"Pertanyaan ini harus dijawab jadi misalnya jawabannya adalah konkrit ya supaya ikut terlibat mencegah berkembangnya virus Covid 19, maka keluarga saya tidak akan pergi kemana-mana," kata Kardinal.
Menurut Kardinal Suharyo, sikap itu sangat konkrit sekali, dimana umat Katolik harus berperan serta pastinya.
"Jadi kita cari yang paling konkrit yang selama ini kan usaha kita di Paroki-paroki di Keuskupan Agung Jakarta supaya gereja tidak menjadi Cluster baru penyebaran covid-19 dan Nanti pada masa Natal tahun baru ini hal yang sama mesti diwujudkan di dalam bentuk yang berbeda," ucapnya.
"Salah satunya misalnya demi kebaikan bersama demi persaudaraan demi cinta tanah air demi kepedulian Saya tidak akan kemana-mana konkrit sekali Nah itu harus dijawab dengan jawaban yang berbeda-beda oleh komunitas yang berbeda-beda," jelasnya.
Kardinal Suharyo menyampaikan pesan Natal di tahun ini sesuai dengan pesan persekutuan gereja-gereja di Indonesia (PSI) dan Konferensi Waligereja di Indonesia (KWI).
Yakni, pertama mari kesempatan Natal ini jadikan kesempatan untuk sungguh mengalami kasih Kristus bukan hanya dikatakan, tetapi sungguh diresapkan di dalam batin.
"Nah kalau kasih Kristus merasuki dalam batin lalu kasih itu ada dalam diri saya. Nah sebagai buah dari Natal itu kasih Kristus itu ada di dalam diri saya mau tidak mau tandanya adalah mewujudkan kasih itu di dalam membangun persaudaraan dalam arti yang seluas-luasnya," kata Kardinal Suharyo.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar