Suriyati pun memasukkan sang anak ke dalam kotak plastik yang ia temukan.
"Air masuk perlahan-lahan melalui lubang pintu dan tingkap. Ya Allah, hati berdegup laju. Saya ambil box tu (kotak simpanan barang).
Saya tengok box tu terapung. Lepas tu saya campak benda yang ada dalam box tu dan saya letak anak saya dalam tu dulu," ujar Suriyati seperti yang TribunNewsmaker.com kutip dari Ohbulan.
Perjuangan Suriyati tak berhenti sampai di situ lantaran volume air terus bertambah.
Bahkan aliran air semakin deras hingga naik setinggi leher orang dewasa.
Suriyati harus menahan kotak berisi anaknya tersebut selama 4 jam.
Ia pun semakin cemas melihat banjir yang tak kunjung surut dan bantuan belum juga datang.
Source | : | Kompas.com,ohbulan.com,tribunnewsmaker |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar