GridPop.ID - Publik tengah dibuat geram dengan terungkapnya kerangkeng manusia di rumah Bupati nonaktif Langkat.
Bagaimana tidak, puluhan orang dikurung dalam kerangkeng manusia serupa penjara (terbuat dari besi dan digembok) selama kurang lebih 10 tahun.
Dikatakan Ketua Migrant Care Anis Hidayah, kerangkeng manusia itu digunakan untuk mengurung para pekerja sawit.
Di sana, para pekerja sawit yang bekerja di ladang bukan hanya dikurung selepas kerja.
Tetapi, juga diduga mendapatkan penyiksaan dan sejumlah tindakan tak manusiawi lain.
"Para pekerja yang dipekerjakan di kebun kelapa sawitnya sering menerima penyiksaan, dipukuli sampai lembam-lebam dan sebagian mengalami luka-luka," kata Anis, dikutip dari Kompas.com.
"Para pekerja tersebut dipekerjakan di kebun kelapa sawitnya selama 10 jam, dari jam 08.00-18.00.,"
"Setelah mereka bekerja, dimasukkan ke dalam kerangkeng/sel dan tidak punya akses ke mana-mana,"
"Setiap hari mereka hanya diberi makan dua kali sehari," ujar dia.
Setelah perbudakan yang dilakukan Bupati nonaktif Langkat terbongkar, sebagian korban pun sudah dipulangkan.
Hal ini dikonfirmasi oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan.
Source | : | Kompas.com,KompasTV |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar