"Hanya saja pada anak-anak batuk lebih dominan dan lebih keras," ungkap Sri Melati, dikutip dari Tribunnews.com, Minggu (13/2/2022).
Sri Melati menjelaskan, hal ini dikarenakan saluran pernapasan anak lebih kecil sehingga batuk akan terdengar khas sekali.
Yaitu kering dan kencang.
Sementara pada orang dewasa, memang ada gejala batuk disertai hidung tersumbat, mual, mutah, diare, demam, rasa dingin, dan hilang penciuman.
Berikut perbedaan gejala Omicorn pada anak dan orang dewasa.
Gejala Ringan
Pasien dengan gejala tanpa ada bukti pneumonia virus atau tanpa hipoksia.
Gejala yang muncul seperti demam, batuk, fatigue, anoreksia, napas pendek, mialgia.
Gejala tidak spesifik lainnya seperti sakit tenggorokan, kongesti hidung, sakit kepala, diare, mual dan muntah, hilang penciuman (anosmia) atau hilang pengecapan (ageusia) yang muncul sebelum onset gejala pernapasan juga sering dilaporkan.
Gejala Sedang
Pada pasien remaja atau dewasa: pasien dengan tanda klinis pneumonia (demam, batuk, sesak, napas cepat) tanpa tanda pneumonia berat termasuk SpO2 > 93% dengan udara ruangan.
Source | : | Tribunnews.com,KompasTV |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Veronica S |
Komentar