GridPop.ID - Bulan puasa Ramadhan 2022 sebentar lagi akan tiba.
Namun tahukah kamu bahwa ibu hamil tetap bisa melakukan ibadah puasa.
Seperti diketahui, di dalam Islam ibu hamil telah diberi keringanan yakni tak berpuasa ketika bulan Ramadhan, namun menggantinya dengan membayar fidyah.
Dilansir dari Tribunnews.com, keringanan tersebut diberikan lantaran dikhawatirkan akan membahayakan kesehatan ibu maupun janin jika nekat berpuasa.
Meski begitu, jika dirasa mampu menjalani ibadah puasa maka ibu hamil wajib memperhatikan sejumlah hal.
Dilansir dari Kompas.com, Prof Dr dr Dwiana Ocviyanti, SpOGK, MPH menerangkan bahwa sebaiknya ibu hamil melakukan konsultasi lebih dulu dengan dokter kandungan sebelum berpuasa.
Berikut ini sejumlah tips puasa ibu hamil dari Dwiana yang bisa diperhatikan:
Dwiana menjelaskan bahwa asupan kalori ibu hamil memang meningkat pada setiap trimester, namun bukan berarti bumil perlu makan dua kali lipat.
Pada trimester pertama, misalnya asupan kalori meningkat 300 kalori.
Sebagai gambaran, kebutuhan tersebut bisa terpenuhi dengan mengonsumsi asupan tambahan, misalnya segelas susu (100 kalori) dan dua porsi telur (70-100 kalori).
Konsumsi makanan bernutrisi lengkap dan kebutuhan cairan yang tercukupi sangat penting untuk diperhatikan.
Setidaknya ibu hamil mengonsumsi delapan gelas air minum per hari agar kebutuhan cairan tercukupi.
Nah, pada saat berbuka puasa ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi sup buah segar, namun hindari penggunaan susu kental manis dan bisa diganti dengan susu segar dengan tambahan sedikit gula.
"Semangka, melon, kismis, apel, apapun buah-buahan, itu pun sudah mengandung air juga.
Atau bisa ditambah agar-agar yang juga baik karena mengandung serat," katanya.
Konsumsi makanan yang mengandung banyak cairan dan serat mampu membantu mencegah konstipasi atau sembelit pada bumil.
Jangan memaksakan diri untuk berpuasa jika ibu hamil sedang mengalami stres tinggi.
"Kalau ibu nyaman, asam lambung naik sedikit tapi tidak mual, muntah, boleh berpuasa."
"Kalau merasa nyaman harus kita dukung untuk boleh berpuasa," kata Dwiana.
Apabila merasakan kondisi kesehatan kurang baik, misalnya sering mengalami mual, muntah, atau gula darah dan tekanan darahnya tidak terkontrol sebaiknya jangan berpuasa.
Ibu hamil yang merasa sangat pusing atau lemah lebih baik segera membatalkan puasa lantaran kondisi tersebut jika dipaksakan dikhawatirkan dapat berpengaruh pada kondisi janin.
Saat hendak membatalkan puasa segera minum cairan, pergi ke tempat yang dirasa nyaman dan konsumsi makanan penambah energi seperti kurma.
Terlebih jika ibu hamil mengalami kontraksi rahim tentunya juga disarankan untuk segera berbuka.
"Berbuka segera, minum cairan dan pergi ke dokter, nanti keburu lahir," ucapnya.
Saat berbuka puasa, segera minum air namun jangan tergesa-gesa.
Setelah itu konsumsi makanan ringan yang mudah dicerna, sebab di awal kehamilan, usus ibu hamil belum bisa bekerja secara optimal.
"Makanan sedikit dan lambat, baru diikuti makan besar," ujar Dwiana.
Disarankan pula agar bumil makan lima porsi nasi atau karbohidrat, dengan dibagi saat sahur dan berbuka.
"Tidak usah sekaligus dimakan pada saat berbuka dan tidak usah merasa kecil hati bahwa membagi jumlah makanan ini tidak berarti hanya makan dua kali."
"Yang penting jumlahnya sesuai, jenis (sumber gizinya) sesuai, dan dibagi pada masa yang sesuai," katanya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar