Kemudian intensitas olahraga yang tidak berat,” ujar dokter Nuniek pada Program UNAIR TV.
Sang dokter menyarankan agar para lansia melakukan olahraga ringan yang tak membutuhkan banyak gerakan sulit.
“Perlu diperhatikan juga bahwa sebelum berolahraga tetap harus melakukan pemanasan dan diakhiri dengan pendinginan,” ungkapnya.
Pemanasa sebelum melakukan olahraga yakni mulai dari melatih pernafasan, peregangan leher dengan memutar kepala secara perlahan.
Setelah itu dilanjutkan dengan melakukan peregangan tangan.
Caranya yaitu dengan mengangkat lengan lalu merentangkan tangan secara perlahan.
“Tipe olahraga yang disarankan bagi lansia pada saat berpuasa adalah berjalan kaki, senam atau yoga.
Tentunya dengan beberapa ketentuan, sebaiknya mengatur durasi sesuai dengan kemampuan fisik lansia,” jelas dokter Nuniek.
Lebih lanjut, waktu yang tepat jika hendak berolahraga yaitu saat sore hari menjelang atau setelah berbuka puasa.
Pemilihan waktu ini gunanya agar lansia dapat segera mendapatkan asupan cairan jika terjadi dehidrasi atau tubuh mulai lemas.
“Setelah berolahraga, selalu pastikan lansia mendapatkan asupan cairan yang cukup,” ujarnya.
Dengan lansia yang tetap berkreasi dan melakukan olahraga, maka diharapkan angka harapan hidup di Indonesia terus meningkat.
Selamat mencoba!
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Ramadan |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar