Apel rebus itu kemudian akan disajikan dengan siraman gula dan diisi dengan kenari.
Tufahija biasanya akan disajikan dengan gelas besar yang diisi dengan sirop dan ditutup dengan krim kocok.
Nah, itu tadi tujuh hidangan khas Lebaran dari rendang hingga hidangan penutup yang manis seperti tufahija dan L'Assida.
Karena melimpahnya makanan saat lebaran, maka tak jarang, seringkali kita lupa diri saat menyantapnya.
Padahal, ada risiko kesehatan yang mengintai dari perilaku makan berlebih tersebut.
Melansir dari Kompas.com, menurut dokter spesialisi gizi klinik Eva Kurniawati, M.Gizi menuturkan, kita perlu bijaksana dalam mengonsumsi hidangan khas Lebaran.
Hal yang pertama dilakukan adalah mengetahui kebutuhan kalori, kemudian membuat perencanaan makanan.
“Misal, hari ini jadwal berkunjung ke lima rumah saudara, maka mulai direncanakan berapa banyak hidangan yang akan disantap, jenisnya apa yang akan disantap di masing-masing rumah.”
Selain itu, menurut Eva, kita perlu mengimbangi asupan makanan dengan minuman yang tepat.
Mengingat kalori dari makanan yang diasup sudah cukup banyak, maka Eva menganjurkan mengonsumsi minuman yang sesedikit mungkin kandungan kalorinya seperti air putih, air putih dingin, infused water, teh tawar, es teh tawar, lemon tea tanpa gula, kopi tanpa gula, kopi dengan fresh milk sebagai pengganti creamer.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,bobo.id |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Veronica S |
Komentar