"Saat proses mencuci beras dia menghampiri ku, "kamu udah cuci dulu pancinya?"
"Sudah" Jawabku. pas pancinya masih basah kamu langsung tuangin beras?"
"Iya" Jawabku
"Buang berasnya, kalo masak nasi tunggu pancinya kering, jangan kering di lap pakai tisu, harus kering sendiri"
Aku yang ragu untuk membuang beras, sempat terdiam sejenak, dan dia menyuruh ku untuk kembali membuang berasnya.
Akhirnya beras yang sedang ku cuci tersebut ku buang.
Dengan ekspresi kesal aku pergi ke kamar. Dia marah dengan ekspresi ku yang seperti itu, dia tidak terima," cerita Eka.
Kejadian beras itu lantas membuat hati Eka semakin sakit
Terlebih kala itu ia sedang mengalami kram perut akibat PMS jelang menstruasi.
Lantaran kondisi itu, Eka pun bergegas ke kamar untuk menenangkan diri.
Namun lagi-lagi, sikap Eka itu kembali membuat sang suami marah besar.
"Ketika di kamar, saat itu kondisi ku sedang kram perut karena PMS. Ku ambil bantal, ku simpan di paha lalu ku tekuk badanku.
"Dia menghampiri ku ke kamar. Dia melihat aku yang sedang menekuk tubuh dan menggunakan bantal di paha.
"Mau kamu apa hah? Kenapa nyimpen bantal di kaki" Saat itu aku masih tidak paham maksudnya, "Itu bantal jangan disimpan di kaki, sengaja kamu ya!"
Aku coba untuk menjelaskan kondisi ku yang sedang kram perut, namun emosinya dia semakin tidak terkendali," pungkas Eka.
Source | : | Tribunjatim.com,TribunSumsel |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar