GridPop.ID - Lagi-lagi ada anak di bawah umur yang menjadi korban pelecehan seksual.
Melansir dari SURYAMALANG, korban berusia 12 tahun dan kini masih duduk di bangku MI atau setara SD.
Kejadian bermula saat orang tua (ortu) korban menjemput korban dari acara pengajian umum, Jumat (05/08/2022).
Sebelum tiba di rumahnya, ortu koban menurunkan korban di simpang tiga yang tidak jauh dari rumahnya.
Sedangkan ortu korban menitipkan motor ke rumah tetangga karena rumahnya sedang renovasi.
Saat korban sedang menunggu ortunya, tiba-tiba bapak dua anak berinsial AR menyeret korban ke semak.
Pelaku yang tinggal satu desa dengan korban tega mengancam akan mencekik bila korban teriak atau melawan.
Tak lama kemudian ortu korban melintas di lokasi.
Ortu pun kaget mendengar suara cewek cilik meronta dari semak.
Saat ortu korban mendekat, mereka kaget karena melihat korban sedang bersama pelaku.
Pelaku pun langsung kabur dari lokasi.
Paman korban berinisial AS mengatakan AR meninggalkan sepasang sandal di lokasi.
"Kami sudah menyerahkan sandal itu ke penyidik Polres Sumenep," kata AS, Senin (8/8/2022).
Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti S mengaku sudah menerima laporan terkait kasus yang dialami siswi SD tersebut.
"Kami sedang memeriksa saksi," kata Widiarti.
Sebagai tambahan informasi, seorang bocah perempuan usia 7 tahun yang masih duduk di bangku sekolah dasar kelas 1 juga menjadi korban pelecehan seksual.
Melansir dar Serambinews.com, pelaku adalah seorang kuli bangunan bernama Rahman (43).
Paman korban, AY (55) mengungkapkan, awal mula terkuak kasus asusila itu berawal dari saat ibu korban mendapati anaknya lemas terkapar tak berdaya.
Tak hanya itu, dari mulut A keluar busa yang menambah khawatir sang ibu.
"Jadi ada pembangunan perumahan, nah di sana anak-anak memang biasa bermain. Waktu kejadiannya Jumat (25/2/2022). Jadi kata orang tua, pertama keluar busa dari mulutnya pas hari Jumat itu," kata AY, Selasa (1/3/2022).
Baju A juga dipenuhi bercak merah tanah bekas bermain.
Sang ibu langsung memberinya pertolongan pertama sebelum melarikannya ke rumah sakit terdekat.
Saat itu hasil diagnosa rumah sakit menyatakan bahwa sang anak baru saja diberi sebuah obat hingga berdampak tak sadarkan diri.
"Terus dibawa ke rumah sakit. Katanya lemas karena dikasih obat," ungkapnya.
Selang beberapa hari kondisi korban pun mulai berangsur membaik.
Saat itu sang ibu mulai mencari tahu penyebab sang anak sempat mengalami lemas tak berdaya.
Bocah itu akhirnya bercerita kepada ibunya soal kejadian di proyek pembangunan perumahan itu.
Korban diajak oleh salah seorang kuli bangunan bernama Rahman.
Sontak sang ibu terkejut sekaligus marah anaknya digagahi kuli bangunan.
"Setelah agak sadar ditanya kenapa-kenapa akhirnya laporan ke saya mengaku dia digituin (cabuli-red) sama pekerja bangunan," kata AY.
GridPop.ID (*)
Source | : | Serambinews.com,Surya Malang |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar