Bukan itu saja, kerap ditemukan juga ikan mujair mengandung bahan kimia yang sama seperti yang ada pada plastik PVC, yakni dibutyltin.
Kandungan ini akan menyebabkan obesitas, alergi, asma, dan gangguan metabolik lain jika dikonsumsi dalam jangka waktu lama, berdasarkan sebuah artikel dari Dr. Axe.
Tak jarang ikan mujair memiliki kandungan dioxin yang tinggi lantaran seringkali tidak mendapat perawatan yang tepat.
Dioxin merupakan racun kimiawi yang bersifat karsinogen atau memicu kanker.
Padahal jika sekali diosin masuk ke dalam tubuh seseorang, maka dibutuhkan waktu 7 sampai 11 tahun sebelum dapat benar-benar bersih dari tubuh.
Apabila ikan mujair hidup liar, maka biasanya akan makan tumbuhan air dan algaee.
Tapi ikan mujair yang diternakkan akan makan jagung dan pelet kedelai.
Ikan tersebut juga akan digemukkan, tapi proses penggemukan tersebut membuat ikan memiliki kandungan lemak yang tak baik bagi tubuh manusia.
Kandungan tersebut misalnya, asam lemak omega-6 yang sangat tinggi.
Padahal tubuh membutuhkan asam lemak omega-3.
Perlu diketahui bahwa ikan mujair dari peternakan ikan yang sangat padat akan cenderung memakan kotorannya sendiri.
Source | : | Sajiansedap.id,GridHealth.ID |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar