GridPop.ID - Selain membunuh Brigadir J, Bharada E ternyata disuruh Ferdy Sambo untuk mengisi megasin pistol.
Hal itu diungkap oleh pengacara Bharada E, Ronny Talapessy terkait peran kliennya.
Ia menyatakan, Bharada E memiliki peran dalam mengisi magasin pistol yang digunakan untuk menembak Brigadir J.
Pengisian magasin pistol tersebut merupakan perintah dari mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo.
Selain itu, Ronny juga menjelaskan Bharada E adalah ajudan yang dipanggil terakhir kali oleh Ferdy Sambo.
“Klien saya itu dipanggil terakhir. Kemudian diserahkan kotak magasin untuk diisi. Dalam posisi itu kan ada perintah,” katanya dikutip oleh Tribunnews.com dari Dua Sisi di YouTube tvOne, Minggu (4/8/2022).
Ferdy Sambo sempat mengatakan kepada Bharada E bahwa istrinya, Putri Candrawathi dilecehkan di Magelang.
Ini disampaikan Bharada E saat memberikan magasin untuk diisi dalam pistol yang digunakan menembak Brigadir J.
“Perintahnya ‘Ibu (Putri Candrawathi) dilecehkan, kamu yang bisa menembak (Brigadir J)’, ujar Ronny.
Alasan Bharada E tidak bisa menolak perintah Ferdy Sambo ketika tersangka lain yaitu Bripka RR dapat menolaknya.
Ronny menyebut alasannya karena faktor psikologis dan status Bharada E yang baru saja bekerja dengan Ferdy Sambo.
“Jadi ketika dia menerima perintah itu, dia tidak bisa menolak karena ada background psikologis.
Kedua, Bharada E ini kerjanya baru enam bulan jalan. Jadi sangat baru dan pangkat paling rendah,” jelasnya.
Sebagai informasi, Bharada E awalnya disebut sebagai pemilik senjata glock-17 yang digunakan untuk menembak Brigadir J.
Rupanya, hal itu menjadi bagian skenario untuk mengelabui penyidik dalam mengungkap kasus pembunuhan yang menewaskan Brigadir J.
Melansir Serambinews.com, Jenderal Listyo Sigir Prabowo menerangkan, senjata yang digunakan Bharada RE untuk menembak Brigadir J yakni menggunakan senjata milik Brigadir RR.
'Saudara RE menembak Brigadir J menggunakan senjata milik Brigadir RR," kata Kapolri.
Dikutip Tribunnews.com dari laman eu.glock.com, Glock 17 adalah pistol yang dirancang oleh Gaston Glock, seorang insiyur dan pengusaha Austria.
Ia membuat Glock 17 untuk kebutuhan militer dan penegak hukum Austria.
Pistol ini resmi digunakan Angkatan Darat Austria pada 1983.
Setelah itu, pada 1984, pistol ini lulus uji ketahanan NATO.
Usai lulus uji ketahanan NATO, pistol ini mulai digunakan oleh negara lain, di antaranya adalah Norwegia.
Pada 1986, perusaahaan yang memproduksi Glock 17 membuka kantor pusatnya, Glock Inc, di Smyrna, Georgia, Amerika Serikat.
Senjata ini merupakan pistol semi otomatis dengan jarak tembak maksimal 50 meter.
Pistol ini menggunakan peluru kaliber 9 mm dan menampung 17 peluru.
Glock 17 memiliki panjang keseluruhan 204 mm dengan bobot 915 gram.
Di Indonesia, Glock 17 biasa digunakan oleh anggota Brimob dan Densus 88 Antiteror Polri.
GridPop.ID (*)
Source | : | Tribunnews.com,Serambinews.com |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Lina Sofia |
Komentar