GridPop.ID - Jengkol menjadi makanan favorit bagi sebagian orang.
Meski memiliki bau yang kuat, jengkol masih menjadi kesukaan.
Dilansir dari laman kompas.com, jengkol atau biasa disebut dogfruit dalam bahasa Inggris adalah salah satu makanan paling populer di Indonesia, dengan baunya yang khas.
Biasanya, jengkol akan diolah menjadi berbagai macam makanan, seperti semur jengkol, jengkol balado, atau keripik jengkol.
Namun, ada pula yang memakannya begitu saja.
Jengkol juga memiliki rasa yang lezat, bernutrisi, dan mengandung banyak manfaat bagi kesehatan, sehingga banyak orang tidak memedulikan baunya yang terkadang sulit dihilangkan.
Vitamin A dan B, zat besi, dan fosfor adalah beberapa contoh nutrisi yang terkandung dalam jengkol.
Artinya, jengkol dapat membantu menurunkan tekanan darah, mempercepat penyembuhan luka, meningkatkan kesehatan mata, mencegah radikal bebas, dan masih banyak lagi.
Kendati demikian, konsumsi jengkol berlebihan juga tidak baik.
Sebab, ada beberapa akibat yang bisa kita alami saat kebanyakan makan jengkol.
Dilansir oleh kompas.com, berikut beberapa akibat kebanyakan makan jengkol, seperti dilansir dari berbagai sumber:
1. Menimbulkan bau tidak sedap
Salah satu hal yang paling mudah disadari saat kebanyakan makan jengkol adalah timbulnya bau tidak sedap dari mulut saat bernapas, keringat, feses, serta urin.
Untungnya, bau tak sedap ini dapat diatasi dengan membersihkan tubuh dengan peralatan mandi yang mengandung wewangian, seperti pasta gigi, obat kumur, sabun, dan deodoran.
Bau tak sedap pada urin juga dapat dikurangi dengan cara membilas kemaluan sebelum dan setelah kencing dengan air yang cukup.
Cairan pembersih juga bisa digunakan jika diperlukan.
2. Gangguan fungsi ginjal
Kandungan nitrogen dalam jengkol cukup tinggi, sehingga bisa mengganggu fungsi ginjal.
Ini disebabkan karena jengkol mengandung asam jengkolat, asam yang sulit larut dalam air karena memiliki pH asam dan dapat menyababkan kristal jengkolat yang bisa mengganggu saluran kemih dengan penyakit kencing batu dan gangguan ginjal lainnya.
3. Merusak hati, jantung, paru, dan pankreas
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PubMed.gov mengamati efek pemberian ekstrak asam jengkolat pada tikus.
Hasilnya, meskipun jengkol menunjukkan efek menguntungkan pada paru-paru dan pankreas tikus dengan diabetes, jengkol dapat menyebabkan hipertrofi (pembesaran otot) dan lesi (keadaan jaringan yang abnormal pada tubuh) pada jantung, ginjal, hati, paru-paru dan pankreas tikus normal.
Baca Juga: Harga Sembako Murah Jadi Incaran Ibu-ibu di Madiun, Rela Antri Demi Dapat Telur Rp 19 Ribu per Kilo!
Lalu mengutip Klikdokter, sebuah penelitian juga menemukan adanya perlemakan hati pada tikus.
Meski masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut terkait temuan ini.
4. Gangguan kesadaran
Terakhir, kebanyakan makan jengkol juga dapat menyebabkan hilangnya kesadaran. Biasanya, ini terjadi pada keracunan jengkol berat.
Selain kehilangan kesadaran, keracunan asam jengkolat berat juga ditandai dengan urin berwarna merah, tidak bisa kencing, dan sulit minum.
Jika mengalaminya, kita harus mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.
Manfaat Jengkol
Meski begitu, ada manfaat baik jengkol jika tak dikonsumsi secara berlebihan.
Dilansir dari laman tribunkesehatan.com, Berikut ini manfaat jengkol dilansir steemit.com:
1. Pembentukan jaringan tubuh
Kandungan protein yang tinggi dalam jengkol dapat membantu pembentukan jaringan dalam tubuh.
Kandungan protein dalam jengkol ternyata juga jauh lebih banyak dibandingkan dengan kandungan protein dalam kacang hijau dan kedelai.
Baca Juga: Hari Ini Harga Sembako Cabai Merah Keriting dan Cabai Hijau Keriting Naik Sampai Rp 14 Ribu!
2. Mencegah anemia
Jengkol juga kaya akan zat besi yang berperan untuk mencegah dan mengatasi kurangnya produksi sel darah merah dalam tubuh.
Kekurangan zat besi dapat menyebabkan produksi sel darah merah berkurang.
Dampaknya, pasokan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan oleh setiap sel dalam tubuh juga akan berkurang.
Tidak heran apabila seseorang yang kekurangan zat besi akan terlihat lemah.
Sementara itu, pada wanita yang sedang menstrurasi disarankan untuk memakan jengkol.
Sebab, banyaknya jumlah darah yang keluar saat menstrurasi dapat menyebabkan kekurangan zat besi.
3. Memperkuat tulang dan gigi
Selain zat besi dan protein, jengkol juga mengandung kalsium dan fosfor.
Seperti diketahui, dua zat tersebut sangat dibutuhkan tulang.
Kalsium dan fosfor dapat mencegah tulang rapuh (osteoporosis).
Sehingga sering mengonsumsi jengkol dengan porsi yang cukup bisa membuat tulang di tubuh menjadi lebih kuat.
4. Membasmi radikal bebas
Jengkol mengandung beberapa vitamin seperti vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, dan vitamin C.
Vitamin A bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata dan dapat meningkatkan ketajaman indera penglihatan.
Vitamin A dan Vitamin C juga bertindak sebagai antioksidan.
Sementara itu, manfaat antioksidan, zat ampuh yang menangkal radikal bebas dapat mencegah penyebab kanker.
5. Mengatasi penyakit jantung koroner
Jengkol adalah makanan yang bersifat diuretik (pembuangan urin menjadi lancar).
Pembuangan air seni yang lancar sangat baik untuk penderita penyakit jantung.
6. Mengecilkan perut
Jengkol dapat membantu merampingkan perut yang buncit.
Kandungan serat yang tinggi dapat diluncurkan BAB sehingga secara tidak langsung membuat perut menjadi langsing.
Salah satu penyebab perut buncitnya seseorang adalah karena buang air besar tidak lancar dan tidak teratur.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,tribunkesehatan |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar