GridPop.ID - Heboh ratusan mahasiwa Institut Pertanian Bogor (IPB) terjerat pinjol.
Tak main-main, total kerugian mencapai miliaran rupiah.
Belakangan terkuak penipuan tersebut bermula dari adanya tawaran dari kakak tingkat (kating).
Dilansir dari Tribun Style, salah satu korban mahasiswa IPB, SN mengaku awalnya terdapat sebuah acara project di kampus yang mana SN bersama yang lainnya masuk dalam kepanitian divisi sponsor.
Kemudian SN ditawari oleh sejumlah kakak tingkat (kating) di IPB untuk sebuah proyek usaha.
"Terus ditawarin tuh project sama kating-kating kita buat ikut project ini nih uangnya lumayan," terang SN kepada wartawan.
SN dan para korban lainnya kemudian dikenalkan dengan sosok terduga pelaku berinisial A.
Kemudian A meminta SN dan teman-temannya di kampus IPB untuk menjalankan segala prosedur dan tata caranya dalam mengikuti proyek usaha tersebut.
Termasuk disuruh membeli barang-barang dari akun-akun di aplikasi e market place atau online shop dan pembayarannya melalui pinjol dengan dijanjikan ada pembayaran yang nantinya akan digunakan untuk acara.
"Terus dari situ kita masih aman-aman aja karena belum ada berita-berita simpang siur apapun. Sejak satu bulan setelah kita kerja sama, kita baru tahu ada berita ada yang ketipu juga sama orang ini," kata SN.
SN dan rekan-rekannya akhirnya berniat lapor ke polisi karena dirinya merasa tertipu setelah mendapati A terduga pelaku ini selalu mengulur waktu pembayaran yang dijanjikan.
Sejak Agustus 2022 sampai November 2022 ini, kata SN, belum ada pembayaran sama sekali seperti yang dijanjikan A.
Utang pinjaman SN dari beberapa aplikasi pun membengkak jadi Rp 14 Juta.
"(Ditagih debt collector) tetep, tapi belum sampai ke rumah, tapi terus diteror dari chat, dari telepon," kata SN.
SN mengaku bahwa dia bersama rekan-rekannya dengan jumlah 11 orang sudah melapor ke Polisi.
Selain SN dan teman-temannya, para korban juga tersebar di wilayah Kabupaten Bogor dan Kota Bogor.
Dugaan Penipuan Luar Biasa
Sementara itu Rektor IPB University Prof Arif Satria mengatakan bahwa kasus penipuan yang membuat sejumlah mahasiswa IPB terjerat utang di pinjaman online ( pinjol) menjadi pelajaran bagi mahasiswa dan kampus.
"Ini sebenarnya bukan mahasiswa IPB yang membeli barang kemudian tidak bisa bayar, itu bukan. Ini kita anggap sebagai kasus dugaan penipuan yang luar biasa," kata Arif Satria kepada wartawan, Selasa (15/11/2022) malam.
Dalam kasus ini, mahasiswa diajak oleh pelaku untuk kerja sama usaha online dengan iming-iming keuntungan 10 persen.
Namun bukan untung yang didapat, para korban malah terjerat utang pinjol karena dalam dugaan penipuan kerja sama ini korban harus mengajukan pinjaman online.
"Ini adalah salah satu modus penipuan baru yang ternyata cukup efektif kepada para mahasiswa yang sedang memerlukan dana untuk berbagai kegiatan kemahasiswaan," kata Prof Arif Satria.
Dari beberapa mahasiswa IPB yang ditemui TribunnewsBogor.com, dalam hal ini mereka justru mengaku enggan untuk membayar tagihan karena merasa tertipu.
Baca Juga: Ini Dia Pinjaman Online JULO, Pinjol yang Aman Terdaftar OJK, Limit Rp 15 Juta dan Bunga Rendah!
Dalam pertemuan para mahasiswa IPB korban penipuan Selasa (15/11/2022) malam, menurut mereka sementara ini tak ada mahasiswa yang sampai rela atau terpaksa menjual barang-barang pribadi mereka pasca menjadi korban penipuan ini.
Kerugian capai Rp 2,1 Miliar
Wakapolresta Bogor Kota AKBP Ferdy Irawan mengatakan bahwa korban penipuan kerja sama melibatkan pinjaman online ini mencapai 311 orang yang kebanyakan korban merupakan mahasiswa IPB.
"Berdasarkan pemeriksaan daripada pelapor atau korban, ini jumlah korban yang sudah berhasil didata adalah sebanyak 311 orang," kata AKBP Ferdy Irawan kepada wartawan, Selasa (15/11/2022).
Sementara terlapor atas kasus ini, kata dia, diketahui atas nama inisial SAN yang diketahui merupakan non mahasiswa yang sementar masih dicari keberadaannya.
"Total uang dari para korban yang tertipu kurang lebih sebesar Rp 2,1 Miliar dari 311 orang korban ini," ungkap AKBP Ferdy Irawan.
Lalu, siapakah sosok SAN yang tega menjerumuskan 333 orang ini?
Wanita berinisial DG pun mengungkap sosok SAN.
Mengutip Tribunnewsbogor.com, dirinya yang juga mahasiswa ini menceritakan bahwa SAN merupakan sosok freelancer pembuatan ATM.
"Perempuan yang jelas. Lalu, lebih tua dari saya, umurnya 29 tahun, dia berjilbab. Terakhir dia kerja freelancer di salah satu bank. Untuk buka jasa buka ATM," kata DG dijumpai di Mako Polresta Bogor Kota.
DG melanjutkan, dia mengenal DG ini pertama kali lewat adiknya yang juga mengalami nasib serupa dengannya.
"Setau saya dia bukan mahasiswa IPB. Saya juga bukan IPB dan adik saya bukan IPB. Kenalnya saya dari adik saya yang teman dari SAN ini," tambahnya.
Alhasil, saat ini, DG harus membayar sekitar 6 juta tunggakannya atas koneksinya dengan SAN ini.
Baca Juga: 5 Penyebab Pengajuan Pinjol Ditolak, Nomor 3 Sering Dilupakan Orang, Apa Itu?
GridPop.ID (*)
Source | : | Tribun Style,TribunnewsBogor.com |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Lina Sofia |
Komentar