Pada tikus yang direkayasa, saraf pengecap ini bekerja lebih sedikit sebagai respons terhadap rasa pahit.
Tim akhirnya menyimpulkan bahwa TNF-alpha hanya bereaksi di indra perasa itu sendiri, dan memengaruhi persepsi rasa pahit di mulut.
Dilansir Tribun Jatim, kondisi perubahan rasa dalam mulut ini dikenal dengan istilah dysgeusia.
Selain penyakit infeksi, rasa pahit di mulut juga disebabkan oleh beberapa kondisi lain.
Berikut di antaranya;
- mulut kering,
- masalah pada gigi,
- kehamilan,
- menopause,
- GERD atau refluks asam,
- sariawan,
- stres dan kecemasan,
Source | : | Kompas.com,Tribun Jatim |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Lina Sofia |
Komentar