GridPop.ID - Jahe menjadi salah satu bumbu dapur yang memiliki banyak manfaat.
Dilansir dari laman kompas.com, jahe tidak hanya mengandung vitamin C, magnesium, dan potasium, melainkan juga menawarkan beragam manfaat kesehatan lain.
Jahe segar memiliki kandungan senyawa yang disebut gingerol, yang mencakup sifat antioksidan dan mengurangi enzim inflamasi.
"Jahe bermanfaat untuk kondisi terkait peradangan dan pereda nyeri, khususnya kram menstruasi dan juga kondisi artritis," sebut ahli diet Candace O'Neill, RD, LDN.
Dalam sebuah uji klinis, jahe menunjukkan dapat memperbaiki nyeri lutut yang terkait osteoartritis.
Sementara itu, jahe kering juga mengandung senyawa anti inflamasi, namun gingerol akan berubah bentuk saat dipanaskan menjadi senyawa lain yang tidak begitu efektif.
Menurut O'Neill, jahe lebih dikaitkan dengan penghilang rasa sakit jangka panjang, bukan penghilang rasa sakit langsung.
Kondisi Ini Dilarang Konsumsi Jahe
Meski memiliki benyak manfaat, ternyata jahe tidak boleh dikonsumsi oleh orang dalam kondisi seperti ini.
Baca Juga: 'Istighfar', Tangis David Pecah Saat Siuman, Memori Soal Penganiayaan Mario Dandy Menghantui
Dilansir dari laman sajiansedap.com, meskipun jahe memiliki nutrisi yang kuat dan senyawa bioaktif, ada beberapa hal yang harus Anda ketahui tentang efeknya pada kondisi medis tertentu.
Jahe terkenal karena kemampuannya untuk menyembuhkan berbagai gangguan pencernaan.
Ia kaya akan enzim, yang membantu pencernaan dan penguraian makanan dan juga dalam proses detoksifikasi tubuh.
Tetapi terlepas dari manfaat jahe yang hebat, Jahe harus dihindari jika Anda mengalami salah satu dari 4 kondisi berikut:
1. Kehamilan
Menjadi stimulan yang tinggi, jahe membantu pencernaan dan mendukung kesehatan otot juga.
Namun, konsumsi ini selama kehamilan dapat menyebabkan kontraksi dini dan persalinan.
Itu harus dihindari selama trimester terakhir kehamilan.
Selain itu, jahe kemudian mencegah penyerapan vitamin yang larut dalam lemak dan zat besi.
Baca Juga: 3 Manfaat Puasa Bagi Ibu Hamil, Bantu Jaga Kesehatan Tubuh dan si Buah Hati
Meskipun jahe dapat meredam mual di pagi hari, lebih baik berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsinya.
2. Mengonsumsi obat-obatan tertentu
Yang mau mengonsumsi jahe tapi juga sedang mengonsumsi sejumlah obat tertentulebih baik berkonsultasi dengan dokter.
Sebagai misal obat diabetes atau tekanan darah tinggi.
Kombinasi jahe dengan insulin, beta-blocker, atau antikoagulan dapat mengubah efek obat pada tubuh.
Karena jahe merangsang pengenceran darah dan menurunkan tekanannya, maka dapat mengurangi khasiat dari obat-obatan tersebut.
3. Gangguan darah
Karena jahe menstimulasi sirkulasi darah, jahe bermanfaat untuk kasus obesitas, penyakit arteri perifer, atau penyakit Raynaud.
Namun, bagi penderita hemofilia, manfaat jahe ini tidak berlaku.
Baca Juga: Diduga Jadi Pemicu Awal Mario Dandy Satriyo Aniaya David, Siapa Sebenarnya Sosok APA Ini?
Karena jahe justru menetralkan efek obat yang digunakan dalam kasus hemofilia.
4. Kekurangan berat badan
Hindari jahe dan juga suplemennya jika Anda termasuk orang yang kekurangan berat badan.
Ini karena kemampuan jahe untuk meningkatkan kadar pH lambung serta produksi enzim pencernaan.
Pada akhirnya itu akan bermuara pada pengurangan keinginan untuk makanan dan peningkatan proses pembakaran lemak.
Situasi ini dapat menyebabkan rambut rontok, penurunan berat badan, massa otot yang buruk, dan ketidakteraturan menstruasi bagi wanita. GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,sajiansedap |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar