GridPop.ID - Tips mengolah gorengan agar menjadi lebih sehat dikonsumsi saat buka puasa.
Masyarakat Indonesia memang kerap menjadikan gorengan sebagai menu buka puasa.
Selain rasanya yang enak, harga gorengan juga relatif terjangkau.
Selain membeli, bisa juga membuat gorengan sendiri.
Tapi, perlu diperhatikan agar gorengan tersebut tak membahayakan nyawa.
Melansir Tribun Kaltim, sebenarnya makan gorengan saat berbuka puasa tidak dianjurkan.
Hal tersebut diungkap oleh Dosen Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor (IPB) Karina Rahmadia Ekawidyani.
Bukan tanpa alasanm gorengan adalah makanan yang tinggi lemak.
"Mencerna gorengan itu memakan waktu lebih lama.
Padahal selama berpuasa kan sistem pencernaan beristirahat selama setengah hari.
Kemudian saat makan makanan tinggi lemak jadi sistem pencernaan harus bekerja lebih berat," kata Karina seperti dikutip dari kanal YouTube IPB, Minggu (25/4/2021) lalu.
Melansir Kompas.tv, tapi pakar kesehatan dokter Fanny R Imannuddin membeberkan ada empat tips mengolah gorengan agar lebih sehat.
Apa saja?
- Mengganti Tepung Terigu
Adonan gorengan yang biasanya menggunakan tepung tapioka atau terigu, dapat diganti dengan tepung singkong atau mocaf dan tepung jagung atau tepung almond.
"Saya lebih menganjurkan tepung singkong, mocaf, akan jauh lebih sehat atau jagung atau tepung almond," kata Fanny, Jumat (24/3/2023) dilansir dari Antara.
- Hindari Tepung Beras
Fanny menyarankan agar menghindari penggunaan tepung beras meski hasil gorengan akan menjadi lebih renyah.
Sebab, terdapat kandungan glutten yang cuku tinggi pada tepung beras.
Sehingga penyerapan nutrisi di dalam saluran pencernaan tidak maksimal.
"Sebaiknya murni saja karena kalau dari beras itu glutten cukup tinggi.
Kalau konsumsi yang gluttennya cukup tinggi, proteinnya itu nanti lengket di pencernaan akhirnya nutrisi jadi tidak lancar, tidak bisa diambil secara maksimal," ujarnya.
- Minyak Kelapa
Gunakan minyak kelapa untuk menggoreng, sebab minyak kelapa termasuk lemak jenuh yang masih dinilai sehat.
- Jangan Gunakan Minyak Jelantah
Fanny mengatakan, minyak jelantah mengandung lemak jenuh (trans fat).
"Kalau gorengan yang kita konsumsi dari minyak yang berkali-kali dipakai, warnanya sampai berubah hitam tentunya trans fatnya sudah tinggi.
Yang kita harapkan konsumsi makanan rendah trans fat," jelasnya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.tv,Tribun Kaltim |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar