GridPop.ID - Setelah konten TikTok Bima Yudho Saputro mengkritik pemerintah Lampung viral, keluarga sang TikToker juga kena dampaknya.
Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, disebut melakukan intimidasi kepada keluarga Bima Yudho Saputro.
Ketika ditanya mengenai ancama tersebut, Gubernur Lampung memberikan jawaban yang berbeda.
"Terkait pemberitaan nasional Pak Gub, mengatakan Gubernur Lampung sempat melakukan intimidasi kepada orangtua Bima, tanggapannya gimana?" tanya wartawan.
Tak langsung menjawab, Arinal terlihat sempat diam beberapa detik.
Kemudian ia meminta wartawan langsung bertanya kepada keluarga Bima.
"Ya tanya aja sama orangtuanya Bima," tuturnya sembari berjalan menghindar.
Arinal terekam sempat bereaksi ketus ketika diminta wartawan untuk melakukan klarifikasi. (YouTube Lampung TV)
"Apakah benar itu pak?" tanya wartawan lain tak menyerah.
Hingga akhirnya ketika Arinal masuk ke dalam mobil, ia menjawab pemberitaan itu tidak benar.
"Apa? Enggak lah," ucap Arinal.
Faktanya Terungkap
Pengacara keluarga Bima, Bambang Sukoco menceritakan telepon dari Arinal Djunaidi kepada orangtua kliennya.
Baca Juga: Para Pria Wajib Tahu! Berikut Ini 5 Penyebab Sperma Encer dan Cara Mengatasinya
Ia mengatakan kala itu orangtua Bima sedang memenuhi undangan Bupati Lampung Timur.
Menggunakan ponsel Bupati Lampung Timur, Arinal Djunaidi kemudian berbicara dengan orangtua Bima.
"Awalnya hari Jumat itu, Bapak Juli diundang ke rumah dinas Bupati Lampung Timur dengan diantar bapak camat," ucap Bambang dikutip TribunJakarta dari Kompas TV.
"Begitu sampai, Bapak Wakil Bupati langsung menghubungi Bapak Gubernur Lampung. Karena Bapak Gubernur ingin berbincang dengan orangtua Bima," imbuhnya.
Melalui sambungan telepon, Arinal Djunaidi meminta Bima jangan lagi membuat konten yang mengkritik Lampung.
Pasalnya menurut Arinal, konten yang dibuat Bima bisa membuat nama pemerintah jelek.
"Jangan buat konten begitu lagi karena menurut beliau sangat merugikan pemerintah provinsi Lampung," kata Bambang.
Tak cuma itu, meski orangtua Bima sudah meminta maaf, kala itu Arinal Djunaidi menegaskan bakal tetap menempuh jalur hukum.
Dibanding menampung dan mendengar aspirasi anak muda, Arinal Djunaidi rupanya lebih memilih membukamnya.
"Yang kedua memang ada bahasa yang ancaman dengan jelas beliau bilang, 'akan melanjutkan kasus ini ke jalur hukum'," kata Bambang.
"Meskipun orangtua Bima sudah meminta maaf," imbuhnya.
Kala itu orangtua Bima sempat merasa takut.
"Keluarga pasti takut, itu yang bicara akan melaporkan ke jalur hukum kan orang nomor satu di Provinsi Lampung," ucap Bambang.
Bima Resmi Dilaporkan
Bima yang mengkritik Pemerintah Provinsi Lampung resmi dilaporkan oleh warga bernama Ginda Ansori ke Polda Lampung.
TikTokres tersebut dilaporkan atas kasus dugaan penghinaan, bernomor:LP/B/161/IV/2023/SPKT/POLDA LAMPUNG tertanggal 13 April 2023 tersebut
"Iya benar sudah kami laporkan ke Polda Lampung," kata Ginda Ansori Senin (17/4/2023).
Menurut Ginda Ansori Bima diduga telah melanggar ujaran kebencian mengandung SARA.
"Yang kita laporkan Pasal 28 Ayat 2 UU ITE berkaitan dengan ujaran kebencian yang mengandung unsur SARA terkait kalimat yang diucapkan "gue berasal dari provinsi yang satu ini dajjal"," terang Ginda.
Sementara, Kasubdit V Cybercrime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Lampung, AKBP Heti Patmawati saat dihubungi membenarkan laporan itu.
Bambang mengatakan Bima biasa saja saat mendengar dirinya sudah dilaporkan.
"Hari ini kami mendapatkan informasi kalau sudah terbit LP, atau laporan polisi," ucap Bambang Sukoco.
"Kami masih menunggu terkait keputusan dari Polda Lampung. Sudah tahu, sudah tahu dari awal. Dia fine saja ya mas, kan dia posisinya di Australia," imbuhnya.
Meski Bima merasa baik-baik saja, namun pemuda tersebut mengkhawatirkan keluarganya yang tinggal di Lampung.
"Dia pikirkan keluarganya," ucap Bambang Sukoco.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul "Gubernur Lampung Ngaku Tak Pernah Intimidasi, Nyatanya Orang Tua Bima Ketakutan Dengar Ancaman Ini"
GridPop.ID (*)
Source | : | Tribun Jakarta |
Penulis | : | Veronica S |
Editor | : | Veronica S |
Komentar