Istri pasien itu awalnya tak tahu bahwa sang suami memiliki gangguan kesehatan mental.
Ia justru mengira bahwa sang suami memiliki rasa cemburu saking cintanya dengan dirinya.
Pasangan itu telah menikah selama sekitar 20 tahun dan memiliki dua anak.
Tetapi, sang suami selalu selalu cemburu lantaran takut jika ada pria lain yang memperhatikan istrinya.
Bahkan ada kalanya sang suami memaksa istrinya berhenti kerja dan menganggap lingkungan kantor adalah tempat paling mudah untuk berzina.
Pekerjaan tetap dan pendapatan tinggi membuat si wanita tak mau menuruti keinginan sang suami.
Sejak saat itu, kehidupan keluarga itu mulai mengalami konflik.
“Suatu kali, dia tiba-tiba datang ke kantor, melihat saya berdiri di sebelah rekan pria, dia merasa cemburu dan ingin buru-buru berkelahi. Beruntungnya hal itu bisa dicegah tepat waktu," kata sang istri kepada Dr. Thu.
Karena sang istri tidak berhenti dari pekerjaannya, sang suami menjadi semakin curiga dan tak terkendali.
Setiap kali dia pulang kerja, si pria "melihat" dari ujung kepala sampai ujung kaki, memeriksa tas istrinya, ponsel, dll.
Di malam hari, ketika telepon istrinya berdering, si pria selalu menjadi orang pertama yang melihatnya, lalu menunjukkannya kepada sang istri.
Source | : | Kompas.com,GridPop.ID |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar