GridPop.ID - Orang tua mana yang mau kehilangan calon bayinya dengan mengalami keguguran.
Tentu saja calon ibu pasti sangat terpukul dan merasa kehilangan.
Tak hanya itu, peristiwa keguguran juga dapat meningkatkan kemungkinan pasangan suami istri berpisah jika tidak diatasi dan ditangani dengan tepat.
Ada banyak hal yang mungkin menyebabkan hubungan jadi retak setelah kehilangan calon bayi karena keguguran.
Mulai dari masalah komunikasi, kedukaan, masalah emosi, dan masih banyak lagi.
Lantas, bagaimana mengatasi hubungan suami istri yang mungkin retak setelah adanya keguguran?
Berikut beberapa cara penanganannya sebagaimana dikutip oleh parapuan.co dari InStyle.com!
1. Ungkapkan Perasaanmu
Studi yang dilakukan pada pasangan suami istri ketika ada keguguran menemukan sebuah fakta.
Bahwasanya perempuan yang menganggap pasangannya berbagi perasaan dan pengalaman merasa lebih dekat secara pribadi maupun seksual.
Oleh karenanya, penting bagi sepasang suami istri untuk mengungkapkan perasaan dan berbagi duka setelah kehilangan calon anak mereka.
Baca Juga: Cara Mengatasi Haid Tak Lancar Cuma Modal Buah Ini, Begini Cara Buat Racikan Herbalnya
Jika kamu tidak memulai duluan, mungkin pasangan juga menyembunyikannya karena khawatir padamu.
Maka itu, tidak ada salahnya mengungkapkan perasaanmu terlebih dulu sehingga ia juga dapat terbuka tentang perspektifnya.
2. Hargai Perbedaan
Meskipun duka yang kamu dan pasangan rasakan mungkin berbeda, hargailah hal tersebut.
Ini malah bisa berdampak positif karena ketika satu orang sedang berjuang, pasangan bisa menjadi tempat untuk bersandar.
Bahkan meski pasangan tidak menunjukkan kesedihannya sepertimu, bukan berarti ia tidak berduka.
3. Hindari Saling Menyalahkan
Peristiwa kehilangan seperti keguguran bukanlah kesalahan siapa pun, dan masing-masing individu bertanggung jawab atas perasaannya sendiri.
Ketika pasangan suami istri saling menyalahkan, ini malah akan memberi jarak di antara kalian dan tidak membantu memperbaiki hubungan.
Alih-alih menyalahkan dan mencari tahu mengapa keguguran bisa terjadi, coba salurkan energimu dan pasangan ke hal lain.
Misalnya bagaimana menemukan kebahagiaan dan menyembuhkan diri dari kehilangan yang baru saja dialami.
4. Dapatkan Dukungan
Terhubung dengan pasangan lain yang mengalami hal serupa dapat membantu agar kalian bisa move on.
Ketahuilah bahwa sebagian orang di dunia ini mengalaminya, dan mereka dapat bertahan.
Bila terasa sulit mendapatkan dukungan dari orang lain dan kamu terjebak dalam kesedihan, cobalah menemui terapis.
Mudah-mudahan cara-cara di atas membantumu menghindari keretakan hubungan rumah tangga pasca keguguran.
9 Penyebab Keguguran yang Harus Diperhatikan Calon Ibu dan Ayah
Dilansir dari laman kompas.com, berikut macam penyebab keguguran yang dapat membantu calon ibu dan ayah lebih memahami risiko keguguran:
1. Masalah genetik
Mengutip Mayo Clinic, sebagian besar penyebab keguguran adalah janin tidak berkembang seperti yang diharapkan.
Sekitar 50 persen keguguran dikaitkan dengan kelebihan atau kekurangan kromosom.
Paling sering, masalah kromosom diakibatkan oleh kesalahan yang terjadi secara kebetulan saat embrio membelah dan tumbuh.
Baca Juga: Cara Mengatasi Orang Kena Santet, Baca Ini Saat Lakukan Aktifitas Agar Jin Tak Mudah Masuk
Bukan masalah yang diwarisi dari orang tua.
2. Kondisi kesehatan jangka panjang
Mengutip Flo Health, masalah kesehatan jangka panjang (kronis) pada wanita hamil berpotensi menjadi penyebab keguguran.
Beberapa masalah kesehatan kronis tersebut bisa meliputi: Diabetes yang tidak terkontrol, Penyakit tiroid, jantung, hipertensi, lupus, penyakit ginjal.
3. Infeksi
Mengutip Flo Health, banyak infeksi pada wanita hamil dapat menyebabkan keguguran.
Infeksi penyebab keguguran dapat meliputi: Klamidia, Gonorea, Sipilis, Malaria, Campak jerman, AIDS
4. Leher rahim melemah
Mengutip Flo Health, leher rahim (serviks) yang melemah biasanya menjadi penyebab keguguran pada trimester ke-2 kehamilan.
Kondisi leher rahim yang melemah ini juga dikenal sebagai serviks inkompeten atau inkompetensi serviks.
Pada kondisi ini, otot leher rahim lebih lemah dan tidak mampu menahan janin.
Baca Juga: 4 Cara Mengatasi Bekas Jerawat di Wajah yang Bikin Gak Pede, Dijamin Mudah dan Murah!
Ini dapat terjadi sebagai akibat dari cedera sebelumnya pada serviks, seperti operasi. Karena kelemahan otot, serviks mungkin terlalu sering terbuka selama trimester ke-2 kehamilan yang mengakibatkan keguguran.
5. PCOS
Mengutip Flo Health, sindrom ovarium polikistik (PCOS) adalah penyakit di mana beberapa kista muncul di ovarium, membuatnya lebih besar dibandingkan dengan ovarium normal.
PCOS menyebabkan perubahan hormonal, di mana wanita memiliki kadar hormon androgen berlebihan.
6. Gaya hidup
Mengutip WebMD, kebiasaan Anda sebagai calon ibu dapat meningkatkan risiko keguguran.
Berikut beberapa kebiasaan yang berbahaya bagi bayi yang sedang berkembang: Merokok, minum Berat, menggunakan Obat-obatan terlarang.
7. Bahaya Lingkungan
Mengutip WebMD, zat tertentu di lingkungan baik di rumah atau di tempat kerja dapat membahayakan kehamilan Anda.
8. Obat-obatan
Mengutip WebMD, beberapa obat baik yang diresepkan maupun dijual bebas dapat meningkatkan kemungkinan keguguran
Baca Juga: Cara Mengatasi Vagina Kering saat Lakukan Hubungan Intim, dr Boyke Sarankan Pakai Bahan Alami Ini
9. Keracunan makanan
Mengutip WebMD, beberapa jenis keracunan makanan selama kehamilan dapat menjadi penyebab keguguran. GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Parapuan |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar