Kebiasaan yang satu ini disebutnya mengajari anak untuk menghargai anggota tubuhnya -terlebih bagian-bagian yang sensitif.
Ajari anak untuk melapor
Hal tidak kalah pentingnya yang wajib diingat orangtua adalah mendidik anaknya supaya berani melapor.
Karena sebagian anak ada yang merasa takut apabila suatu kejadian tidak mengenakan telah menimpa dirinya, termasuk ketika dilecehkan.
Anak mungkin merasa tidak nyaman, cemas, atau memang dipaksa oleh orang-orang tertentu untuk tutup mulut.
Didikan itu juga harus dibarengi dengan kesadaran anak untuk menjaga tubuhnya dari sentuhan-sentuhan yang tidak seharusnya.
Anna menyampaikan, anak sejak usia dini harus diajarkan untuk menolak orang-orang yang ingin menyentuhnya selain orangtua atau pengasuhnya.
"Biasakan juga bahwa bagian tubuh yang boleh menyentuh kamu hanya orangtua atau pengasuh. Itu pun kalau ia meladeni," imbuhnya.
"Ajarkan kalau ada hal yang membuatnya tidak nyaman untuk lapor kepada orangtua dan kita harus membuat anak nyaman," sambung Anna.
Supaya kesadaran anak terhadap situasi rentan pelecehan seksual semakin tinggi, Anna menyarankan orangtua mengajak si kecil bermain role play.
Untuk diketahui bahwa role play adalah permainan yang melibatkan anak untuk berpura-pura memerankan sesuatu.
Bisa jadi manusia, hewan, tumbuhan, atau makhluk lain dalam suatu skenario.
Permainan itu dapat mengajarkan anak tentang peran yang dimainkan, tanggung jawab, perilaku, kecemasan, dan perasaan.
"Drama-dramaan misal ada yang mau pegang, anak harus diajari mereka berbuat apa," kata Anna.
"Kalau mereka jawab tidak tahu, didiklah supaya anak lari ke ibunya, seperti itu," pungkasnya. GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,tribunnewsmaker |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar