Pelumas berbasis air dapat digunakan bersama dengan kondom atau mainan seks, namun cenderung lebih cepat menguap.
Pelumas berbahan dasar silikon mampu bertahan lebih lama daripada pelumas berbahan dasar air dan aman untuk kondom.
Namun, jenis pelumas ini dapat merusak mainan seks.
Mengapa memakai pelumas saat bercinta bisa berkaitan dengan aktivitas pembuahan?
Melansir Healthline, ketika pelumas dikembangkan, produsen hanya merancangnya untuk memberikan pelumasan ketika berhubungan seksual.
Produsen cenderung tidak memikirkan bagaimana dampaknya terhadap usaha kehamilan seseorang.
"Kami tidak berpikir tentang bagaimana pelumas memengaruhi kehamilan, sperma, atau sel telur."
"Selain itu, sejumlah pelumas vagina sebenarnya mengandung spermisida yang membantu seseorang untuk tidak hamil," ungkap dokter spesialis obstetri dan ginekologi dari Mississippi, Dr Lakeisha Richardson kepada Healthline.
Baca Juga: Sering Lakukan Hubungan Intim Tanpa Foreplay? Hati-hati, Bisa Jadi Tanda Seks Tidak Sehat loh
Meskipun ketika kebanyakan pelumas tidak mengandung spermisida lagi, banyak pelumas yang mengandung bahan-bahan seperti petroleum, propilen glikol, gliserin, paraben, silikon, and Nonoxynol-9 (terkadang disingkat N-9).
Semua bahan ini, kata Richardson, dapat memengaruhi motilitas sperma atau kemampuan sperma untuk bergerak dengan baik melalui saluran reproduksi wanita.
"Bahan-bahan ini menurunkan kemampuan sperma masuk dan melewati serviks untuk bertemu sel telur," katanya.
Source | : | Kompas.com,OpenAI |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Helna Estalansa |
Komentar