GridPop.ID - Cara mencegah obesitas, kondisi yang dialami Muhammad Fajri (26) hingga berujung meninggal dunia.
Muhammad Fajri adalah pemuda asal Tangerang yang mengidap obesitas ekstrem.
Melansir Tribun Jakarta, Fajri tutup usia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat, Kamis (22/6/2023) dini hari.
Pemuda tersebut viral karena harus dievakuasi menggunakan alat berat ketika hendak dibawa dari rumahnya di Pedurenan, Karang Tengah, Ciledug ke RSUD Tangerang pada Rabu (7/6/2023).
Bahkan petugas Damkar dan warga sampai harus menjebol dinding rumah Fajri demi mempermudah proses evakuasi.
Dua hari kemudian atau pada Jumat (9/6/2023), Fajri dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat untuk perawatan lebih intensif.
Sejumlah 14 dokter dari berbagai bidang dikerahkan untuk memantau kondisi Fajri.
Fajri mengalami obesitas ekstrem sejak delapan bulan lalu yang membuat berat badannya naik drastis sampai disebut mencapai 300 kilogram.
Pemuda tersebut hanya bisa berbaring setelah mengalami kecelakaan sepeda motor.
Lantas bagaimana cara mencegah obesitas?
Melansir Verywell Health via Kompas Health, penyebab obesitas yakni:
Baca Juga: Obesitas hingga Gangguan Jantung, Simak 6 Efek Samping Kafein untuk Anak-anak
Aturan makan yang bisa diterapkan yaitu:
- Konsumsi buah dan sayur dalam jumlah cukup per hari.
Makan setidaknya 5-7 porsi buah dan sayur utuh setiap hari, sebab jenis makanan tersebut adalah makanan rendah kalori.
- Hindari makanan olahan, sebab makanan tersebut menjadi sumber kalori kosong yang berarti tinggi kalori namun tidak memiliki nilai gizi.
Makanan tersebut akan mengakibatkan bertambahnya berat badan dengan cepat, misalnya keripik, kerupuk dan makanan kemasan lain.
- Kurangi konsumsi gula.
Sebagai cara mencegah obesitas, batasi asupan gula agar tetap rendah.
Sumber utama gula tambahan yang harus dihindari termasuk minuman manis (seperti soda dan minuman berenergi) serta makanan penutup (seperti pai, kue, dan es krim).
- Batasi asupan pemanis buatan, sebab pemanis buatan seperti contoh sakarin erat kaitannya dengan obesitas dan diabetes.
- Pilih lemak sehat, studi 2018 menunjukkan bahwa mengkonsumsi makanan tinggi lemak jenuh berkontribusi terhadap obesitas. Jadi, fokus pada lemak sehat (lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda), seperti alpukat, minyak zaitun, dan kacang pohon.
Baca Juga: Mulai dari Hipertensi hingga Stroke, Ini 10 Penyakit yang Timbul Karena Kurang Gerak
Seseorang yang rajin jogging memiliki berat badan yang lebih rendah, indeks massa tubuh (BMI) yang lebih rendah, dan lingkar pinggang yang lebih rendah, berdasarkan hasil penelitian.
Para ahli menyarankan agar tetap aktif sepanjang hari meski hanya berada di rumah.
Olahraga yang bisa dilakukan yaitu, peregangan otot, lari di tempat, naik turun tangga atau melakukan pekerjaan rumah seperti bersih-bersih dan berkebun.
Kementerian Kesehatan RI merekomendasikan melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari atau minimal 150 menit/minggu, setara berjalan kaki minimal 10.000 langkah per hari.
Berat badan bisa bertambah saat stres kronis lantaran kadar hormon stres kortisol meningkat.
Kondisi tersebut juga akan membuat seseorang selalu ingin mengonsumsi makanan manis dan berlemak seperti fast food hingga makanan kemasan.
Sebab, kortisol dan hormon stres lainnya dapat meningkatkan "keinginan terhadap karbohidrat" dan mempersulit untuk memberikan sinyal rasa puas atau kenyang.
GridPop.ID (*)
Source | : | Tribun Jakarta,Kompas Health |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar