GridPop.ID - Nasib pilu dialami oleh gadis ini.
Bagaimana tidak? gadis ini terpaksa turuti nafsu bejat pelaku karena mendapat ancaman.
Pelaku yang merupakan paman korban pun gunakan trik bejat ini agar korban tak hamil setelah disetubuhi.
Diketahui, kejadian ini jadi sorotan pada tahun 2022 lalu.
Melansir dari laman suar.id, seorang paman tega memperkosa keponakan dengan ancaman yang tak disangka-sangka.
Pria berinisial MB tersebut bahkan sudah melakukan perbuatannya selama 6 tahun.
Korban, sebut saja Bunga, hanya bisa pasrah karena takut saat diancam.
Pria berusia 49 tahun itu kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Mengutip dari Tribunnews.com, kasus ini dibenarkan oleh Kapolresta Bandung, Kombes Pol Kusworo Wibowo.
Pelaku, kata Kusworo sudah melakukan aksinya sejak 2016 hingga Juni 2022.
"Saat ini korban berusia 21. Namun pada saat kejadian, korban masih berumur 16 tahun, masih SMP," ujar Kusworo di Mapolresta Bandung, Kamis (16/6/2022).
Baca Juga: Ibu Histeris Pergoki Anaknya Dilecehkan Nelayan, Motifnya Bikin Emosi!
Pelaku mengiming-imingi uang sebelum melancarkan aksinya.
Korban diberi uang mulai dari Rp 400 ribu hingga Rp 1 juta tiap satu kali berhubungan intim.
"Kami menanyakan kepada korban, kenapa tidak melapor pada saat itu."
"Yang bersangkutan masih dalam kondisi ketakutan, dan baru dilaporkan saat ini Juni 2022," kata Kusworo.
Gadis belia itu mau tak mau menuruti nafsu bejat pelaku lantaran dipaksa, diberi iming-iming hingga diancam.
"Ancaman dari tersangka, bahwa akan diviralkan foto-foto atau video yang tidak senonoh milik korban sehingga korban terpaksa melakukannya berulang-ulang," ujarnya.
Tiap beraksi, pelaku menggunakan trik bejat dengan tak mengeluarkan sperma di dalam kemaluan korban.
Sehingga selama 6 tahun dijadikan budak seks, korban tak hamil.
"Kalau yang disampaikan tersangka atau korban, spermanya dikeluarkan di luar," ucapnya.
Atas perbuatannya, tersangka dijerat UU Perlindungan Anak Pasal 81 dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.
Cara Membantu Korban Pelecehan Seksual
Baca Juga: Bantah Lecehkan IRT, Kasat Lantas Polres Sikka malah Singgung Hubungan Rumah Tangga Korban
Melansir dari laman kompas.com, berikut 3 cara yang bisa Anda lakukan untuk membantu korban pelecehan seksual:
1. Berikan support dan dengarkan ceritanya
Korban pelecehan seksual atau perundungan yang mengalami traumatik, cenderung akan mengalami perubahan sikap atau karakter.
Bisa jadi dari yang awalnya periang menjadi pendiam, suka menyendiri, menepi ataupun stres hingga depresi.
Sehingga, pada tahap awal gejala traumatik inilah keluarga dan orang terdekat harus benar-benar memberikan support atau dukungan sebaik mungkin.
"Disinilah perna keluarga terdekat untuk perlahan mendekati (korban)," ujarnya.
Namun, perlu diingat untuk tidak memaksa mereka bercerita sampai mendapatkan kepercayaan si korban perundungan untuk bercerita mengenai masalah yang ia alami dan rasakan itu.
"Ketika mereka sudah menceritakan masalahnya (kepada kita). Kitanya jangan marah, kesal dan emosi. Dengarkan sampai selesai," tuturnya.
Menjaga emosi diri kita sendiri agar tetap stabil sebagai pendengar korban perundungan adalah hal yang penting.
"Emosi kita yang stabil membuat korban perundungan saat mengeluarkan unek-uneknya (perasaan yang terpendamnya) serasa mendapatkan kekuatan kepada dirinya," jelas Hening.
2. Bantu cari solusi
Setelah mendengarkan semua perasaan yang terpendam dari si korban, Anda sebagai orang terdekat ataupun keluarganya harus berusaha membantu dia mencari solusi dari persoalan yang ada.
"Kemudian segera pikirkan solusi atau jalan keluar satu persatu, langkah apa yang harus dilakukan, kemduian eksekusi tahap demi tahap," kata dia.
3. Ajak korban melapor dan konsultasi
Tindakan berikutnya yang perlu dilakukan oleh orang-orang terdekat korban pelecehan seksual atau perundungan adalah perke ke pendampingan psikiater atau psikolog klinis, dan melaporkan aksi perundungan itu ke pihak berwenang.
"Laporkan aksi perundungan itu, supaya pelaku perundungan mendapatkan sanksi yang setimpal," ucap dia.
"Korban perundungan harus berani melapor atas support keluarga," tambahnya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,tribunnews,Suar.id |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar