Ia harus menyelesaikannya perlahan-lahan tanpa menggunakan tangan atau kakinya.
Namun, ketika mengetahui sumber kemarahannya, mau tidak mau mereka merasa tidak puas dengan kegabutan istrinya.
Komunitas online pun mengungkapkan ketidakpuasannya setelah cerita tersebut dibagikan.
“Saya tidak mengerti bagaimana seorang ibu bisa meninggalkan anaknya dan pergi keluar seperti itu.”
“Jika suaminya tidak pulang hari ini, berapa lama anaknya akan tinggal di rumah sendirian? Tentunya dia sudah sering keluar seperti itu sebelumnya. Itu sangat menyedihkan.”
Dampak Judi untuk Kesehatan Mental
Melansir dari laman kompas.com, judi mirip seperti obat-obatan adiktif.
Sekali kita mencobanya, maka besar kemungkinan kita ketagihan.
Saat melakukan judi, dopamin di otak akan aktif. Kita bisa merasakan sensasi kenikmatan.
Namun, Fong mengatakan bahwa sensasi nikmat dari judi bisa memicu distorsi kognitif.
"Distorsi kognitif sering kali terjadi pada orang-orang yang kehilangan banyak uang atau aset lain karena perjudian," ucap Fong.
"Kadang-kadang harga diri, ego, atau rasa putus asa mendorong mereka untuk lebih banyak berjudi, dengan harapan mendapatkan kembali kerugian mereka," tambahnya.
Dalam Laman Mental Health Foundation, disebutkan juga bahwa dampak judi bisa membuat rendahnya harga diri, sekaligus memicu stres, cemas, dan depresi.
Bahkan, kecanduan judi juga disebutkan sebagai sebuah gangguan dalam laman Mayo Clinic.
Compulsive gambling atau gangguan perjudian merupakan kondisi di mana kita merasa ada dorongan tak terkendali untuk terus berjudi, meskipun hal ini merugikan hidup kita.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunmedan |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar