Erwin mengungkapkan pasien itu memang pasien RSUD Siti Aisyah, sebelum rawat jalan pernah dirawat dengan keluhan menderita gangguan saraf (Epilepsi).
"Warga yang sakit itu pasien dokter Ratri dokter saraf, tujuannya kemarin hanya untuk kontrol," ujarnya.
Erwin juga menyampaikan seharusnya pasien dan suaminya tidak perlu membawa gerobak ke rumah sakit, karena di rumah sakit ada mobil ambulance.
"Jadi kalau pun butuh layanan, masyarakat Lubuklinggau tinggal telpon saja pihak rumah sakit, nanti petugas rumah sakit akan menjemputnya di rumah," ujarnya.
Erwin juga mengimbau kepada masyarakat Lubuklinggau apabila mengalami keluhan dan ada keluarganya yang sakit, bisa datang ke fasilitas kesehatan terdekat.
"Kalau dia warga Sumber Agung, bisa datang ke RS Petanang, Puskesmas Pustu ada," ungkapnya.
Sekarang kesempatan juga masyarakat karena rumah sakit Petanang itu melayani BPJS dan dokternya juga sudah lengkap.
"Ke Petanang bisa, misal dia warga Sumber Agung langsung Petanang saja," ujarnya.
Kemudian, apabila masyarakat Lubuklinggau ada keluhan bisa datang langsung menemui fasilitas kesehatan di seluruh Kota Lubuklinggau.
"Apabila memang butuh akan langsung kita lakukan jemput bola, karena ambulance kita ada," ungkapnya.
Dikutip dari Kompas.com, biaya pengobatan di puskesmas atau rumah sakit yang tak sedikit terkadang menjadi halangan bagi pasien dari golongan kurang mampu untuk berobat.
Pasien yang tidak memiliki biaya berobat maupun asuransi kesehatan untuk mendaftar ke program UHC dari BPJS Kesehatan.
Baca Juga: Ketahuan Selingkuh, Suami di Tebing Tinggi Hajar Istri hingga Babak Belur Lalu Kabur
Source | : | Kompas.com,Tribun Style |
Penulis | : | Veronica S |
Editor | : | Veronica S |
Komentar