GridPop.ID - Saat ini umat Islam telah memasuki bulan Syawal 1445 H.
Di bulan ini, biasanya umat muslim menjalankan ibadah Puasa Syawal.
Yang mana Puasa Syawal menjadi salah satu amalan sunnah yang dianjurkan bagi umat Islam setelah selesai menjalani ibadah puasa Ramadhan.
Melansir dari TribunKaltim.co, puasa ini bisa dimulai sejak tanggal 2 Syawal atau satu hari setelah Idul Fitri.
Namun, seringkali muncul pertanyaan seputar berapa hari puasa Syawal, keutamaan puasa Syawal, dan hal lainnya terkait puasa ini.
Puasa Syawal dilakukan selama 6 hari berturut-turut setelah Idul Fitri.
Rasulullah saw telah menjelaskan dalam haditsnya bahwa orang yang berpuasa Ramadhan kemudian melanjutkannya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka akan memperoleh pahala senilai puasa sepanjang tahun.
Rasulullah saw bersabda, "Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan enam hari dari Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun." (HR Muslim)
Batas akhir puasa Syawal adalah sampai habisnya bulan Syawal atau 30 Syawal.
Meskipun tidak berturut-turut juga tidak masalah, sesuai dengan hadis riwayat Muslim yang mengatakan bahwa berpuasa enam hari di bulan Syawal akan seperti berpuasa terus-menerus.
Abu Ayyub al-Ansari (semoga Allah SWT ridho atasnya) melaporkan Rasulullah SAW berkata, “Dia yang berpuasa selama Ramadhan dan melanjutkannya dengan enam hari puasa saat bulan Syawal akan seperti melakukan puasa terus-menerus.” (HR Muslim)
Meskipun puasa Syawal adalah sunnah, namun pahala yang diberikan sangat besar, setara dengan puasa selama setahun penuh.
Namun, penting untuk diingat bahwa puasa sunnah bulan Syawal dilarang dan diharamkan jika dilakukan pada hari yang bertepatan dengan Idul Fitri, sesuai dengan hadis riwayat Muslim yang melarang berpuasa pada hari Idul Fitri dan Idul Adha.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang berpuasa pada dua hari yaitu Idul Fitri dan Idul Adha.” (HR. Muslim)
Keutamaan puasa Syawal sangatlah banyak.
Berikut adalah 10 keutamaan Puasa Syawal:
1. Mendekatkan Diri kepada Allah
Salah satu keunggulan dari menjalankan ibadah sunah puasa Syawal adalah semakin dekatnya diri seseorang kepada Allah.
Setiap Muslim yang menjalankan puasa Syawal selama enam hari akan mendapatkan tempat yang mulia di sisi Allah.
Lebih dari itu, di mata Allah, bau mulut orang yang berpuasa jauh lebih harum daripada minyak kasturi.
Penegasan akan keutamaan puasa Syawal tercantum dalam salah satu hadis Qudsi:
“Setiap amal manusia adalah untuk dirinya kecuali puasa, ia (puasa) adalah untuk-Ku dan Aku memberi ganjaran dengan (amalan puasa itu).” Kemudian, Rasulullah melanjutkan, “Demi Allah yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah dibandingkan wangi minyak kasturi.” (HR. Muslim)
Baca Juga: Tata Cara Pelaksanaan Puasa Syawal, Ibadah yang Dapat Menghapus Dosa Selama Setahun
2. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Menjalankan ibadah puasa dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh karena menahan lapar dapat merangsang sel-sel induk dalam tubuh untuk memproduksi sel darah putih baru yang dapat mencegah atau menghindari infeksi.
Menurut penelitian dari University Southern California, puasa memiliki peran penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh karena menciptakan sel darah putih yang dapat meregenerasi seluruh sistem kekebalan tubuh, sehingga melindungi tubuh dari berbagai ancaman virus dan bakteri.
3. Mencegah Gangguan Pencernaan
Puasa sunah bulan Syawal juga dapat membantu mengontrol porsi makan, mencegah gangguan pencernaan, dan mengendalikan nafsu makan setelah hari raya Idul Fitri.
Pengendalian ini berguna untuk mengurangi gangguan pencernaan yang mungkin terjadi karena konsumsi makanan dalam jumlah besar, serta untuk mengurangi transisi setelah mengonsumsi makanan dalam jumlah besar.
4. Pahala yang Diberikan Setara dengan Berpuasa Setahun Penuh
Hal ini didasarkan pada hadis yang menyatakan bahwa, “Barangsiapa yang telah melaksanakan puasa Ramadan, kemudian dia mengikutkannya dengan berpuasa selama 6 (enam) hari pada bulan Syawal, maka dia (mendapatkan pahala) sebagaimana orang yang berpuasa selama satu tahun.” (H.R. Muslim No 1.164)
5. Pahala yang Dilipatgandakan
Seorang Muslim yang menjalankan ibadah puasa sunah bulan Syawal akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda.
Pahala ini diperoleh dengan menjalankan ibadah puasa sunah di bulan Syawal selama enam hari berturut-turut.
Baca Juga: 5 Posisi Hubungan Intim Kilat Sebelum Jam Sahur Usai, Dijamin Tetap Hot dan Menggairahkan
6. Menyempurnakan Ibadah
Puasa sunah bulan Syawal dapat menjadi salah satu cara untuk menyempurnakan ibadah wajib, yaitu puasa wajib bulan Ramadhan.
Dengan menjalankan puasa sunah bulan Syawal, seseorang dapat melengkapi kekurangan yang ada selama puasa wajib di bulan Ramadhan.
“Balasan dari amalan kebaikan adalah amalan kebaikan selanjutnya. Barangsiapa melaksanakan kebaikan lalu dia melanjutkan dengan kebaikan lainnya, maka itu adalah tanda diterimanya amalan yang pertama. Begitu pula barangsiapa yang melaksanakan kebaikan lalu malah dilanjutkan dengan amalan kejelekan, maka ini adalah tanda tertolaknya atau tidak diterimanya amalan kebaikan yang telah dilakukan.” (Latho-if Al Ma’arif, hal. 394)
7. Sebagai Tanda Bahwa Puasa Ramadhan yang Dijalankan Diterima oleh Allah
Puasa sunah bulan Syawal dapat menjadi tanda bahwa puasa wajib Ramadhan yang dilaksanakan telah diterima oleh Allah.
Hal ini menunjukkan bahwa jika seorang Muslim menjalankan ibadah sunah puasa bulan Syawal, tidak berarti puasa wajibnya tidak diterima oleh Allah.
8. Tidak Terputusnya Amalan-amalan yang Dikerjakan Selama Bulan Ramadhan
Amalan-amalan saleh yang dilakukan selama bulan Ramadhan akan terus berlanjut di bulan-bulan berikutnya sampai ajal menjemput.
Amalan-amalan ini termasuk puasa sunah bulan Syawal, yang akan menjadi bekal bagi seseorang ketika bertemu dengan Allah.
Allah berfirman dalam surah Al-Hijr ayat 99 yang artinya sebagai berikut.
“Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal).”
9. Menjadi Bentuk Rasa Syukur
Puasa sunah bulan Syawal dapat menjadi bentuk rasa syukur karena Allah telah menghapus dosa-dosa.
Sebagai tanda syukur atas pengampunan dosa-dosa ini, disarankan untuk melaksanakan puasa sunah bulan Syawal selama enam hari berturut-turut setelah bulan Ramadan.
Hal ini sesuai dengan salah satu hadis berikut ini.
“Siapa yang puasa Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala, diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari Muslim)
10. Dibersihkan Dari Segala Dosa
Ketika puasa sunah bulan Syawal dijalankan dengan penuh keikhlasan, dosa-dosa umat Islam dapat dihapus.
Ini sesuai dengan hadis Nabi Muhammad SAW yang menyatakan bahwa siapa pun yang berpuasa Ramadan, dan kemudian menyambungnya dengan puasa selama enam hari bulan Syawal, akan dianggap bersih dari dosanya seperti anak yang baru lahir ibunya.
“Barangsiapa berpuasa Ramadhan, lalu menyambungnya dengan enam hari puasa bulan Syawal, maka ia dianggap bersih dari dosanya (dibersihkan dari segala doanya) seperti anak yang baru lahir (dilahirkan) ibunya.” (H.R. Muslim)
Nawaitu shauma ghadin an ada'i sunnatis Syawwali lillahi ta'ala.
Artinya: Aku berniat puasa sunah Syawal esok hari karena Allah SWT.
Jika seseorang mendadak ingin mengamalkan puasa Syawal di pagi hari, maka diperbolehkan meskipun dia tidak berniat saat malam harinya.
Sebab, niat di malam hari hanya berlaku untuk puasa wajib.
Nawaitu shauma hadzal yaumi 'an ada'i sunnatis Syawwali lillahi ta'ala.
Artinya: Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT.
Dzahaba-zh Zama’u, Wabtalati-l ‘Uruuqu wa Tsabata-l Ajru, Insyaa Allah
Artinya: Telah hilang dahaga, urat-urat telah basah, dan telah diraih pahala, insya Allah.
(*)
Source | : | Tribunkaltim.co |
Penulis | : | Helna Estalansa |
Editor | : | Helna Estalansa |
Komentar