Kala itu, pesawat mengangkut 10 orang kru sesuai dokumen general declaration crew list dan 22 orang penumpang sesuai dokumen passenger manifest.
Setelah itu, Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra alias Ari Askhara dinyatakan dipecat oleh Menteri BUMN Erick Thohir pada Kamis (5/12/2019).
Kendati demikian, pelepasan jabatan Ari Askhara terlebih dahulu menunggu proses RUPS, karena Garuda merupakan salah satu perusahan terbuka.
Selain memecat Ari Askhara, Erick Thohir juga memecat empat direksi Garuda Indonesia.
Empat direksi tersebut ialah Direktur Operasi Bambang Adisurya Angkasa, Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha Mohammad Iqbal, Direktur Teknik dan Layanan Iwan Joeniarto serta Direktur Human Capital Garuda Indonesia Heri Akhyar.
Dari kelima direksi di atas, 4 di antaranya ikut dalam penerbangan perdana pesawat Airbus A330-900 NE0 yang membawa Harley Davidson dan sepeda Brompton ilegal dari Perancis.
Mereka adalah Ari Askhara, Iwan Joeniarto, Mohammad Iqbal dan Heri Akhyar.
Pemecatan kelima direksi Garuda Indonesia tersebut diketahui dari hasil rapat Dewan Komisaris Garuda Indonesia yang dilakukan pada Senin (9/12/2019).
Usut punya usut, insiden pencopotan dirut serta direksi Garuda Indonesia bukan hanya sekali terjadi.
Jauh sebelum ini, Garuda Indonesia telah mengalami pasang surut di saat kepemimpinan Presiden Kedua RI Soeharto.
Merujuk artikel dari Tribun Jatim, Garuda Indonesia nyaris dilanda kebangkrutan di era pemerintahan Soeharto hingga membuat Presiden Kedua RI itu mengambil keputusan telak.
Kala itu, Soeharto memberikan perintah khusus kepada satu orang saja.