Kisah ini diceritakan oleh Tanri Abeng, Menteri BUMN Republik Indonesia yang pertama, dalam buku berjudul "Pak Harto The Untold Stories".
Tanri Abeng sendirilah yang mendapatkan perintah khusus dari Soeharto.
Di awal jabatannya sebagai Menteri BUMN, Tanri Abeng dihadapkan dengan beberapa permasalahan, salah satunya tentang Garuda Indonesia.
Pada pertemuan empat mata kedua dengan Soeharto, Tanri Abeng mendapatkan sebuah map dari sang presiden.
"Ini tentang Garuda yang akan dibangkrutkan oleh krediturnya," kata Soeharto.
"Tugas Saudara menyelamatkannya agar Garuda tidak di-grounded, karena Garuda membawa Bendera Republik," ujarnya.
Tanri Abeng langsung mempelajari berkas itu di dalam mobil, ternyata saat itu sudah tujuh tahun Garuda Indonesia merugi.
Selama itu kerugian ditanggung maskapai penerbangan nasional itu ditutup dengan utang dolar.
Kondisinya menjadi sangat parah ketika nilai tukar rupiah meroket menjadi Rp 15.000 per dolar AS.
Itulah yang terjadi, di hari kelima Tanri Abeng bertugas sebagai praktisi manajemen di bawah kepemimpinan Soeharto.
Ia sudah harus membenahi kemelut yang begitu kompleks di ranah kerja orang lain.
Menurut Tanri Abeng, data-data dari berkas yang diterimanya memperlihatkan tidak satupun dari direksi Garuda Indonesia saat itu yang tahu duduk persoalannya.