Find Us On Social Media :

Merugi hingga Rp 30 Miliar Akibat Banjir, Pengelola Mal di Jakarta Gugat Anies Baswedan hingga Minta Pembebasan Pajak

By Veronica Sri Wahyu Wardiningsih, Senin, 13 Januari 2020 | 17:45 WIB

Anies Baswedan

GridPop.ID - Banjir yang menggenai Jakarta di awal tahun 2020 membuat publik tak lepas menyoroti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Tak sedikit publik menilai Anies Baswedan dianggap tidak becus menangani banjir Jakarta yang selalu jadi langganan setiap tahun itu.

Baca Juga: Ungkap Arti Tersembunyi di Balik Raut Wajah Sule saat Tahlilan Lina, Pakar Mikro Ekspresi Bongkar Fakta Mengejutkan, Ada Penyesalan?

Meski kini banjir sudah surut, Anies Baswedan tetap memiliki PR besar untuk mengembalikan Jakarta seperti semula.

Merujuk artikel dari Tribunnews.com, Anies dianggap gagal memimpin Jakarta lantaran banjir besar yang terjadi beberapa waktu lalu menimbulkan kerugian yang tak sedikit bagi warga.

Mendengar kritikan dari publik tersebut, orang nomor satu di Jakarta ini malah menyinggung pendahulunya, yaitu Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok dan Joko Widodo.

Baca Juga: Gelagat Teddy Terlihat Tenang saat Bertutur Kata, Mbak You Sebut Bahasa Tubuh Suami Lina Bahaya hingga Sangat Mengkhawatirkan, Ada Apa?

Menurutnya, banjir besar yang melanda sebagian wilayah Jakarta di awal tahun 2020 ini tak separah banjir pada 2013 (era Jokowi) dan 2017 (era Ahok) lalu yang menenggelamkan kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI).

"Kantor tutup tidak ada, mall tutup tidak ada, Bundaran HI ketutup tidak ada. Itu semua tidak ada," ucapnya, Kamis (9/1/2020).

Bukan hanya itu, Anies menyebut bahwa banjir bukan hanya terjadi di Jakarta saja.

Beberapa wilayah lainnya seperti di daerah Banten dan Jawa Barat juga terdampak banjir. Bahkan Anies menyebut wilayah tersebut mengalami dampak yang lebih parah dibandingkan Jakarta.

Baca Juga: Digadangkan Gantikan Posisi Raisa dan Isyana, Intip Deretan Fakta Chef Renatta yang Jadi Idaman Kaum Adam

Untuk itu, ia pun merasa bingung lantaran hanya dirinya lah yang mengalami sentimen negatif dari masyarakat di jagat dunia maya.

"Kenyataannya Indonesia sedang mengalami tantangan cuaca yang luar biasa. Kalau di Jawa bagian Barat, dari mulai Bekasi sampai Lebak (di Banten). Sayangnya, tidak semua dapat perhatian dalam percakapan (di dunia maya)," ujarnya di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat.

Dibandingkan wilayah lain, Anies mengklaim banjir yang terjadi di Jakarta beberapa waktu lalu tak sampai merusak sejumlah fasilitas umum dan menimbulkan longsor seperti yang terjadi di Kabupaten Bogor dan Lebak.

"Coba dicek berapa jembatan yang hilang di banyak tempat. Di Jakarta ini alhamdulillah, gedung hilang tidak ada, rumah longsor tidak ada, jalan rusak tidak ada," kata Anies.

Baca Juga: Lagi-lagi Bikin Ulah, Andhika Pratama Kena Amuk Nikita Mirzani untuk Kedua Kalinya, Aib Suami Ussy Sulistiawaty Dibongkar Habis: Bermuka Dua Lo!

Selain itu, sempat muncul tagar di media sosial Twitter yang mendesak Anies mundur dari jabatannya yang juga membuat Anies mengaku tak peduli dengan sentimen negatif itu.

Ia memilih fokus bekerja memulihkan kembali situasi dan kondisi di Jakarta pascabanjir besar yang terjadi beberapa waktu lalu.

"Jadi ada percakapan dan ada kenyataan, saya fokus pada kenyataan. Saya fokus bekerja saja," ucapnya, Kamis (9/1/2020).

Guna memulihkan kembali situasi dan kondisi di Jakarta yang sempat lumpuh akibat banjir, Anies pun menyebut, dirinya mengerahkan seluruh sumber daya yang dimiliki Pemprov DKI.

"Saya bekerja di Jakarta memastikan bahwa semua fasilitas kita, semua personalia kita, semua sumber daya kita, itu digunakan untuk memastikan Jakarta berfungsi lagi dengan cepat," ujarnya saat ditemui di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat.

Baca Juga: Tak Lagi Jomblo, Model Cantik Manohara Digosipkan Dekat dengan Arian Vokalis Seringai, Intip Deretan Potret Kebersamaan Mereka!

Banjir di Jakarta bukan hanya menimbulkan korban jiwa, tetapi juga kerugian bagi sejumlah masyarakat.

Merujuk artikel dari Kompas.com, kerugian tersebut dirasakan baik dari pelaku usaha maupun masyarakat biasa yang harus mengungsi dari tempat tinggal mereka akibat banjir.

Meski awalnya Anies Baswedan mengungkapkan tidak ada mal yang tutup akibat banjir, namun faktanya masih ada dua mal yang masih tutup hingga saat ini.

Dua mal itu adalah Mal Taman Anggrek dan Mal Cipinang Indah.

Baca Juga: Soroti Penampilan Teddy yang Selalu Pakai Peci Merah saat Jawab Pertanyaan Soal Lina, Mbak You Ungkap Maksud Tersembunyi di Baliknya, Fakta Baru Terungkap!

Sebab, akibat terendam banjir itu, mesin pembangkit listrik hingga pendingin ruangan mal mengalami kerusakan.

Para pelaku usaha yang menyewa tempat di mal tersebut pun akhirnya tidak bisa berjualan atau tutup.

Merugi hingga puluhan miliar rupiah

Ketua Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), Iduansjah mengatakan, para pelaku usaha di satu mal yang tutup bisa merugi hingga Rp 30 miliar.

"Omzet penjualan tenant pakai perhitungan sebulan Rp 1 juta sampai Rp 2 juta per meter persegi. Mal Taman Anggrek kira-kira 30.000 meter persegi, kalau tutup dua minggu, bisa hilang omzet Rp 30 miliar kira-kira," ujar Iduansjah.

Oleh karena itu, Hippondo menuntut ganti rugi kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Juga: Tak Kuasa Menahan Rindu Kepada Mendiang Ria Irawan, Mayky Wongkar Sebut sang Istri Sudah Persiapkan Kepergiannya dengan Meninggalkan Kenangan Ini: Orang Baik Banget

Hippindo juga telah mengirimkan surat ke Anies agar membahas kompensasi kerugian akibat banjir tersebut.

Hippindo minta pembebasan pajak

Iduansjah mengatakan, Hippondo meminta pembebasan pajak reklame di dalam tempat usahanya sebagai bentuk kompensasi kerugian akibat banjir.

Ia meminta pembebasan pajak itu diterapkan dalam tempat usaha yang dikenai pajak tidak jelas selama ini.

Bahkan, ada petugas Pemprov DKI yang menagih pajak menu makanan dan promosi yang dipasang di dalam tempat usaha.

"Misal di dalam toko, di rak atau di kasir kami, naruh promosi beli satu dapat satu, ada logonya kami, di-charge. Jangan dipajakin yang begitu-begitu. Kalau di luar ruangan, enggak apa-apa (dikenai pajak)," kata dia.

Baca Juga: Sekian Lama Tertidur, Gunung Taal Volcano Tiba-tiba Muntahkan Lahar dan Awan Panas, Warga Filipina Panik Digoncang Gempa Dahsyat: Rasanya Seperti Ada Monster yang Keluar!

Meski kompensasi itu tidak berkaitan langsung dengan kerugian dampak banjir yang dialami para pelaku usaha penyewa tempat di mal.

Namun, kondisi ekonomi para pelaku usaha itu sedang memburuk, ditambah kerugian akibat banjir.

Sehingga dengan kompensasi itu bisa meringankan para pelaku usaha yang berjualan di dalam mall. (*)