Find Us On Social Media :

Anies Baswedan Sebut Banjir Jakarta 2020 Tidak Separah Era Jokowi dan Ahok, BTP Justru Enggan Berkomentar Lebih: Kita Harus Percaya Pak Anies itu Lebih Pintar Mengatasi Banjir

By Veronica Sri Wahyu Wardiningsih, Selasa, 14 Januari 2020 | 16:30 WIB

Basuki Tjahaja Purnama dan Anies Baswedan.

GridPop.ID - Banjir yang melanda Jakarta pada awal tahun 2020 membuat publik menilai kinerja Anies Baswedan.

Tak sedikit warga Jakarta yang menilai bahwa Gubernur DKI Jakarta itu tak becus menangani bencana yang selalu jadi langganan setiap tahun itu.

Baca Juga: Sekian Lama Bungkam, Akhirnya Terbongkar Tingkah Andre Taulany yang Buat Aziz Gagap Murka, Sule Ungkap Kisah yang Sebenarnya Terjadi di Masa Lalu, Ada Apa?

Beberapa waktu lalu, Anies Baswedan juga sempat memberikan tanggapan terkait tudingan publik kepadanya.

Merujuk artikel dari Tribunnews.com, Anies dianggap gagal memimpin Jakarta lantaran banjir besar yang terjadi beberapa waktu lalu menimbulkan kerugian yang tak sedikit bagi warga.

Mendengar kritikan dari publik tersebut, Anies memilih tak memedulikan sentimen negatif tersebut.

Baca Juga: Seakan Tak Bisa Hidup Sendiri, Mayky Wongkar Akui Bosan Terhadap Dunia hingga Ingin Menyusul Ria Irawan ke Alam Baka: Daripada Banyak Dosa ya Sudah Bawalah Gue

Saat ditanya awak media soal hal tersebut, orang nomor satu di Jakarta ini malah menyinggung pendahulunya, yaitu Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok dan Joko Widodo.

Menurutnya, banjir besar yang melanda sebagian wilayah Jakarta di awal tahun 2020 ini tak separah banjir pada 2013 (era Jokowi) dan 2017 (era Ahok) lalu yang menenggelamkan kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI).

"Kantor tutup tidak ada, mall tutup tidak ada, Bundaran HI ketutup tidak ada. Itu semua tidak ada," ucapnya, Kamis (9/1/2020).

Bukan hanya itu, Anies menyebut bahwa banjir bukan hanya terjadi di Jakarta saja.

Baca Juga: Sikap Putri Delina pada Ayah Tirinya Dinilai Tak Wajar, Mbak You Curigai Teddy Gunakan Ilmunya untuk Tundukkan Anak Lina Jubaedah: Nggak Masuk Akal!

Beberapa wilayah lainnya seperti di daerah Banten dan Jawa Barat juga terdampak banjir.

Bahkan Anies menyebut wilayah tersebut mengalami dampak yang lebih parah dibandingkan Jakarta.

Untuk itu, ia pun merasa bingung lantaran hanya dirinya lah yang mengalami sentimen negatif dari masyarakat di jagat dunia maya.

"Kenyataannya Indonesia sedang mengalami tantangan cuaca yang luar biasa. Kalau di Jawa bagian Barat, dari mulai Bekasi sampai Lebak (di Banten)," ujarnya di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat.

Baca Juga: Digugat Cerai Suami Gara-gara Dituding Beradegan Panas dengan Aktor Tampan, Begini Nasib Bintang Sinetron Cantik Ini Sekarang, Kondisinya Bikin Kaget

"Sayangnya, tidak semua dapat perhatian dalam percakapan (di dunia maya)," tambahnya menjelaskan.

Dibandingkan wilayah lain, Anies mengklaim banjir yang terjadi di Jakarta beberapa waktu lalu tak sampai merusak sejumlah fasilitas umum dan menimbulkan longsor seperti yang terjadi di Kabupaten Bogor dan Lebak.

"Coba dicek berapa jembatan yang hilang di banyak tempat. Di Jakarta ini alhamdulillah, gedung hilang tidak ada, rumah longsor tidak ada, jalan rusak tidak ada," kata Anies.

Selain itu, sempat muncul tagar di media sosial Twitter yang mendesak Anies mundur dari jabatannya.

Baca Juga: Ungkap Firasat Tak Enak, Wirang Birawa Sebut Perasaannya Serupa saat Dapat Firasat Sebelum Bencana Melanda Dua Daerah di Indonesia Ini, Ada Apa?

Menanggapi hal tersebut, Anies juga mengaku tak peduli dengan sentimen negatif itu.

Ia memilih fokus bekerja memulihkan kembali situasi dan kondisi di Jakarta pascabanjir besar yang terjadi beberapa waktu lalu.

"Jadi ada percakapan dan ada kenyataan, saya fokus pada kenyataan. Saya fokus bekerja saja," ucapnya, Kamis (9/1/2020).

Guna memulihkan kembali situasi dan kondisi di Jakarta yang sempat lumpuh akibat banjir, Anies pun menyebut, dirinya mengerahkan seluruh sumber daya yang dimiliki Pemprov DKI.

Baca Juga: Sempat Divonis Usianya Tak Lama Lagi, Rizky Febian Ungkap Perjuangan Sule dan Lina yang Rela Banting Tulang Demi Hidupi Keluarga: Gue Tau Pahitnya Perjuangan Mereka!

"Saya bekerja di Jakarta memastikan bahwa semua fasilitas kita, semua personalia kita, semua sumber daya kita, itu digunakan untuk memastikan Jakarta berfungsi lagi dengan cepat," ujarnya saat ditemui di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat.

Sementara itu, bagaimana tanggapan Basuki Tjahaja Purnama yang kini menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina itu.

Merujuk artikel dari Kompas.com, mantan Gubernur DKI Jakarta itu enggan berkomentar banyak terkait banjir yang melanda sejumlah wilayah ibu kota pada awal 2020 ini.

Pria yang akrab disapa Ahok atau BTP itu merasa tak perlu memberi masukan karena menyakini Anies Baswedan lebih mampu dalam mengatasi banjir Jakarta.

Ia pun meminta masyarakat memberi kepercayaan pada Anies Baswedan.

"Sudahlah, kita harus percaya Pak Anies itu lebih pintar ngatasinnya," kata Ahok di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (14/1/2020).

Baca Juga: Dulu Wara-wiri di Layar Televisi, Artis Cantik Ini Terseret Bandar Narkoba hingga Meringkuk di Penjara, Kondisinya Bikin Tercengang

 

Ahok juga beralasan enggan memberi masukan karena sudah banyak pihak lain yang menyampaikan saran terkait langkah menanggulangi dan mengatasi banjir.

"Sudah banyak yang kasih masukan kok," ujarnya.

Sementara terkait sejumlah pihak yang menggelar unjuk rasa hingga menggugat Anies karena mendapat kerugian akibat banjir, Ahok juga tak banyak berkomentar.

"Aduh kalau soal demo gua enggak tahu lagi, aku sudah lulusan Mako Brimob, sudah lupa aku," kata dia.

Sebelumnya, 243 warga Jakarta mengajukan gugatan melawan hukum yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Senin ini.

Gugatan itu didaftarkan dengan nomor 27/Pdt.GS/Class Action/2020/PN.Jkt.Pst. Gugatan diajukan lantaran Anies dinilai lalai menjalankan tugasnya.

Baca Juga: Anak Perempuannya Dituding Hamil Duluan, Ayah Kandung Vanessa Angel Buka Suara Ungkap Fakta Mengejutkan, Ternyata...

Sebab, tidak ada informasi peringatan dini terkait banjir dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kepada masyarakat, khususnya daerah bantaran kali Ciliwung.

Selain itu, gugatan juga diajukan lantaran Pemprov DKI dinilai tidak merespons cepat korban yang terdampak akibat banjir itu. Melalui gugatan itu, warga menuntut Anies membayar uang kompensasi kerugian korban banjir sebesar Rp 42 miliar. (*)