GridPop.ID - Beberapa waktu terakhir, viral seorang bayi berusia 2 bulan yang diculik di daerah Pasuruan, Jawa Timur.
Telisik punya telisik, rupanya bayi mungil tersebut bukanlah diculik melainkan dijadikan sebagai jaminan hutang oleh ibu kandungnya sendiri.
Kini, sang ibu yang bernama Eka Septiana harus berurusan dengan pihak berwajib karena tindakan tak bermoralnya itu.
Kasus ini terungkap setelah sang ibu membuat cerita palsu (hoax) penculikan yang menimpa sang anak.
Cerita penculikan ini viral setelah dibagi di sejumlah platform media sosial.
Eka Septiana pun harus mempertanggungjawabkan ulahnya di Polres Pasuruan.
Berikut fakta-fakta yang terungkap dalam kasus ini:
1. Utang Rp 1 Juta
Hasil pemeriksaan sementara polisi terungkap jika Eka Septiana tega menjaminkan bayinya hanya karena berutang Rp 1 juta di bank harian.
Bayi yang lahir pada 7 November 2019 itu dijaminkan kepada rentenirnya.
Saat pembayaran, dugaan kuat, Eka ini tidak bisa membayar dan menjadikan anaknya sebagai jaminan.
"Dia (Eka) pamit ke suaminya ke dokter. Karena memang anaknya ini mengidap penyakit dalam. Jadi setiap bulannya, wajib ke dokter untuk menjalani perawatan intensif. Padahal anaknya dititipkan ke rentenirnya," jelas Kanit PPA Satreskrim Polres Pasuruan Ipda Sunarti.
2. Takut diketahui suami
Hasil sementara polisi, Eka nekat membuat berita bohong karena takut utangnya diketahui sang suami.
"Jadi dugaan kami, ia takut dengan suaminya kalau dia punya hutang dan anaknya dijadikan jaminan atas hutangnya. Ia seolah - olah membuat berita anaknya diculik ke suaminya," kata Kanit.
Ia menyebut, dugaan ini muncul setelah rentetan pemeriksaan dilakukan.
Sunarti berjanji bersama jajaran akan melakukan penyelidikan lebih mendalam. Apa ada kemungkinan Eka dijadikan tersangka, Sunarti enggan menjawabnya sekarang.
Ia menyebut, pihaknya akan merilis hasil pemeriksaan atas kasus ini, Jumat siang. Yang jelas, ia menyebut akan ada tersangka dalam kasus ini.
"Besok akan kami sampaikan semuanya, motif detailnya dan bagaimana kronologi kejadian ini mulai awal hingga akhir ceritanya sampai terungkap bahwa kabar penculikan ini bohong," tutupnya.
3. Minta maaf
Setelah kabar penculikan itu viral, Eka Septiana pun ketakutan dan memutuskan untuk membuat video klarifikasi, Kamis (16/1/2020) sore.
Dalam video berdurasi 26 detik yang sudah viral di media sosial, Eka meminta maaf kepada para netizen semuanya.
Ia menegaskan, berita yang sudah terlanjur viral di media sosial dan media massa itu tidak benar.
"Saya meminta maaf," kata dia.
Eka menyebutkan, anaknya dijaminkan ke orang terkait bukan menjadi korban penculikan.
"Saya jaminkan ke orang terkait bukan saya. Berita penculikan itu tidak benar," jelasnya.
Dalam video itu, Eka juga berterima kasih kepada polisi karena anaknya sudah diamankan di Polres Pasuruan.
"Terima kasih bapak polisi dan pak Kapolres anak saya sudah dibawa ke Polres Pasuruan," jelas dia.
4. Bidik tersangka
Kasat Reskrim Polres Pasuruan AKP Adrian Wimbarda menyebut pihaknya memang sudah mengamankan Eka.
Namun, pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Ia belum bisa memastikan secara pasti, karena yang bersangkutan masih dalam pemeriksaan penyidik.
"Kami masih menunggu karena kami harus menemukan alat bukti yang cukup. Ini masih dalam pengembangan kepolisian," kata Adrian, Kamis (16/1/2020).
Ia tidak menampik, jika pihaknya membidik tersangka dalam kasus ini. Alasannya, kata dia sederhana.
"Kami menduga ini laporan palsu. Sebab, sejak awal, kami sudah menemukan perbedaan di lapangan, antara fakta dan laporan dari korban yang mengaku anaknya menjadi korban penculikan," tambahnya.
Akan tetapi, kata dia, pihaknya belum bisa menentukan siapa yang harus bertanggung jawab dalam kasus ini.
"Ini masih kami dalami siapa yang layak untuk dijadikan tersangka. Yang jelas dari awal, kami pastikan tidak ada penculikan, dan kabar penculikan itu hoax," jelasnya.
Ia memastikan, pasti akan ada yang bertanggung jawab atas kegaduhan dan efek luar biasa di masyarakat yang ditimbulkan atas kabar penculikan yang ternyata hoax ini. Mulai keresahan, was-was dan gelisah di masyarakat.
"Masih aman, dan tidak ada penculikan. Kami pastikan wilayah Pasuruan tetap aman, damai dan kondusif," pungkas dia.
5. Viral
Sebelumnya, kabar KMN diculik viral di sejumlah grup media sosial.
Dari kabar yang beredar viral itu menyebutkan KMN diculik orang tak dikenal ketika baru saja pulang dari RSUD Bangil.
Baca Juga: Geger Mbah Mijan Kembali Singgung Ningsih Tinampi hingga Sebut Kebohongan Baru: Kita Sakit Jiwa!
Mereka berencana pulang ke rumahnya di daerah Kelurahan Jogosari, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan.
Keduanya berdiri di Pasar Bangil dan menunggu angkutan ke arah Pandaan. Tak lama, Eka Septiana ini dihampiri mobil warna hitam.
Dugaan sementara mobil ini mobil minibus yang dikira elf oleh orang tua korban.
Tanpa pikir panjang, Eka pun lantas menaiki mobil itu. Namun, petaka mulai datang saat mobil yang tidak diketahui nopolnya ini berbelok ke arah pintu masuk tol Bangil.
Ini jelas jauh dari perkiraan orang tua korban. Sebab, mereka mau pulang ke Pandaan. Disitulah, diduga kuat orang tua korban dipaksa menyerahkan anaknya ini ke orang yang tak dikenal dan diceritakan berjumlah dua orang.
Dalam cerita yang viral di media sosial Eka ini seperti dihipnotis. Ia tak sadar dan dengan mudahnya menyerahkan buah hatinya ini. Setelah itu, Eka ditinggal di pintu masuk Tol Bangil.
Sedangkan dua orang yang diduga kuat pelaku penculikan ini kabur begitu saja dan masuk ke dalam Tol Bangil.
Setelah ditelusuri polisi, ternyata kabar ini bohong alias hoax.(*)