Lebih lanjut, Hening mengungkapkan, kecanduan yang menyebabkan terus menerus menonton film dewasa akan berpengaruh pada sistem saraf di otaknya.
Selain itu, terlalu banyak melihat situs film dewasa berdampak buruk terhadap masalah interaksi sosial di masyarakat.
"Kebanyakan melihat situs film dewasa cenderung menurunkan kreativitas pemikiran, menurunkan keinginan untuk aktivitas di luar ruangan serta berinteraksi dengan lingkungan sosialnya," kata Hening.
Menurut dia, ada dampak buruk bagi anak-anak dan remaja yang sering menonton film dewasa.
"Bila terjadi pada anak-anak dan remaja, akan meningkatkan pelecehan seksual pada anak usia dini," lanjut dia.
"Selain itu, mereka bisa melakukan perbuatan tidak terpuji kepada teman sepermainannya atau malah menimbulkan pemerkosaan di kalangan pelajar atau malah melakukan hubungan seks pranikah. Ini sangat merugikan sekali," papar Hening.
Jika hal ini terjadi, akan terjadi efek domino terhadap si anak, baik secara psikologis maupun sosial.
Hening mengingatkan, kecanduan menonton film dewasa dapat menimbulkan stres yang berakhir depresi.
"Dan bila terjadi pada orang dewasa, berdampak juga pada sistem saraf otaknya dalam berpikir, meningkatkan rasa malas, cenderung tidak kreatif, dan tidak memiliki semangat hidup," kata Hening.
Selain hal tersebut, disebutkan pula bahwa kecanduan menonton film dewasa dapat membuat seseorang menjadi kecanduan seks. (*)