Find Us On Social Media :

22 Hari Penantian Panjang, Akhirnya Terbongkar Misteri Penyebab Kematian Mendiang Lina Jubaedah, Adakah Kekerasan Atau Racun?

By Veronica Sri Wahyu Wardiningsih, Jumat, 31 Januari 2020 | 18:00 WIB

Hasil Autopsi Lina Jubaedah Diumumkan Hari ini, Jumat (31/1/2020).

GridPop.ID - Penantian hasil otopsi jenazah Lina Jubaedah akhirnya terbayar sudah.

Pada Jumat (31/1/2020), Mapolrestabes Bandung telah mengumumkan hasil otopsi dari mantan istri Entis Sutisna alias Sule itu.

Akhirnya, terungkap penyebab kematian Lina Jubaedah yang selama ini dianggap penuh kejanggalan itu.

Baca Juga: Sungguh Malang, 3 Anak Ini Ditinggal Ibunya yang Tewas Bersimbah Darah, Tri Rismaharini Ikut Turun Tangan Lakukan Hal yang Mengiris Hati Ini

Merujuk artikel dari Kompas.com, otopsi dilakukan pada jenazah Lina Jubaedah sebagai buntut dari laporan Rizky Febian mengenai kecurigaan terhadap meninggalnya sang ibunda.

Hingga pada akhirnya, Rizky Febian membuat laporan di Polrestabes Bandung pada 6 Januari 2020 lalu.

Kemudian, polisi menindaklanjuti laporan Rizky denagn melakukan olah tempat kejadian perkara di rumah Lina Jalan Neptunus Tengah.

Baca Juga: Ngotot Minta Bayinya Ikut ke Penjara, Nikita Mirzani Amuk Polisi Hingga Lontarkan Kalimat Menyayat Hati: Hidup Mati Mimi untuk Kalian!

Pada 9 Januari 2020, makam Lina dibongkar dan jenazahnya diotopsi. Usai otopsi, jenazah Lina dipindahkan dan dimakamkan di Ujungberung.

Setelah 22 hari penantian, kini teka-teki penyebab kematian Lina sudah terungkap.

Merujuk artikel dari Tribun Bogor, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Saptono Erlangga Waskitoroso menjelaskan polisi sudah menyelesaikan penyelidikan kasus kematian Lina, mantan istri Sule.

Baca Juga: Kerap Disudutkan Pasca Kematian Istrinya, Teddy Minta Rizky Febian Lakukan Hal Ini Jika Hasil Otopsi Lina Tak Ada Kejanggalan

Menurut Saptono, ada 25 saksi yang diperiksa terkait kasus kematian Lina.

"Seluruh saksi yang ada 25 saksi itu dari kerabat, pelapor, saksi ahli, seluruhnya ada 25, kemudian dilakukan oleh TKP di kediaman korban Komplek Margahayu Raya, " kata Saptono dalam rilis pengumuman hasil autopsi Lina.

Dari oleh tempat kejadian perkara, polisi turut mengamankan sejumlah barang bukti. Barang bukti yang diamankan di antaranya CCTV, CPU sampai obat-obatan yan dikonsumsi Lina.

"Dari olah TKP penyidik mengamankan barang bukti salah satu obat-obat memang dikonsumsi oleh korban, kemudian ada CCTV, CPU, oksigen," kata Saptono.

Baca Juga: Demi Saweran Rp 100 Ribu, Biduan Dangdut Ini Rela Buka Baju dan Bra di Atas Panggung, Aksi Tak Senonohnya Bikin Geleng-geleng Kepala!

Setelah melakukan olah TKP, polisi kemudian menggelar autopsi pada 9 Januari 2020.

"Dari hasil visum didapat keterangan bahwa kondisi jenazah dalam keadaan sudah membusuk, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan," katanya.

Sementara dari pemeriksaan hasil otopsi organ dalam Lina, ditemukan sejumlah penyakit, termasuk bagian lambung yang mengalami luka.

"Pada pemeriksaan organ dalam ditemukan gangguan penyakit darah tinggi yang kronis, batu pada saluran empedu, " kata Saptono.

Baca Juga: Merasa Tidak Punya Kepentingan untuk Hadir pada Pengumuman Hasil Otopsi Lina, Sule Ungkapkan Harapan Manisnya untuk Keluarga Almarhumah: Kita Tidak Berharap yang Aneh-aneh

"Berdasar hasil pemeriksaan histipatologi tupak lambung, pada ginjal gambaran penyakit hipertensi kronis, perbendungan pembuluh darah paru, tidak ditemukan penyakit hati yang kronis, pembesaran sebagian otot jantung tidak ditemukan tanda serta jantung, tidak ditemukan penyumbatan jantung," katanya.

Pemeriksaan toksikologi juga, kata Saptono, hasil otopsi Lina tidak ditemukan adanya zat racun.

"Pada pemeriksaan toksikologi yang dilakukan teman dari labfor tidak ditemukan adanya zat beracun," kata Saptono.

Saptono menjelaskan hasil otopsi Lina, kematian mantan istri Sule disebabkan oleh penyakit.

Baca Juga: Tak Tunjukkan Batang Hidungnya saat Hasil Otopsi Lina Diumumkan, Sule Ungkap Alasan Mengejutkan dan Tegaskan Hal Ini: Saya kan Bukan Siapa-siapa, Cuma Mantan!

"Sebagai kesimpulan setelah dilakukan pemeriksaan otopsi dan labfor dapat dijelaskan kematian saudari Lina Jubaedah bukan karena adanya kekerasan maupun racun di dalam tubuh," jelasnya.

"Saudari Lina akan tetap akibat penyakit adanya gambaran hipertensi yang kronis kemudian luka pada selaput lendir lambung, adanya batu pada empedu adanya pembesarana pada organ jantung, dari penyelidikan dan penyidikan dan alat bukti yang didapat laporan polisi," kata Saptono.

(*)