Ketujuh korban yakni, Sovie Aulia, dari Sumberejo, Tempel, Sleman, Arisma dari Ngentak Tepan Bangunkerto Turi, Sleman, Nur Azizah dari Kembangarum Donokerto, Turi, Sleman.
Kemudian, Latifa dari Kembang Arum Donokerto, Turi, Sleman, Khoirunisa dari Karanggawang Girikerto, Turi, Evita Putri Larasati, 7A Soprayan, Girikerto, Turi, dan Faneza Dida dari Girikerto,Turi, Sleman.
"Sedangkan siswa yang masih dalam pencarian ada tiga anak, yakni Yasinta Bunga, Zahra Imelda dan Nadine Fadilah," katanya.
Ia mengatakan, Tim SAR Gabungan masih melanjutkan melakukan pencarian di enam titik pantau.
Proses pencarian siswa SMPN 1 Turi korban terseret arus banjir Sungai Sempor, Sleman.
Sedangkan korban luka-luka rawat inap dua siswa di Puskesmas Turi dan 21 rawat jalan.
Sambungnya, dalam peristiwa tersebut total siswa ada 249 siswa, yang terdiri kelas 7 sebanyak 124 siswa, dan kelas 8 sebanyak 125 siswa.
"Terkonfirmasi selamat 216 siswa, terkonfirmasi luka-luka 23 siswa meninggal dunia tujuh siswa dan yang belum ditemukan tiga siswa," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Kabid Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Makwan mengatakan, para siswa SMP Negeri 1 Turi sedang mengikuti kegiatan Pramuka.
"Kegiatan pramuka SMP Negeri Turi, susur Sungai Sempor," ucapnya.
Dijelaskannya, pada saat turun susur sungai di lokasi tidak hujan. Namun untuk kondisi di hulu terjadi hujan.
"Saat ini sedang proses evakuasi dan pendataan. Tim SAR menyisir Sungai Sempor," ujarnya.
Kepala Sekolah Sleman Diberi Arahan
Kepala Bidang SMP, Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Dwi Narni, mengatakan, setelah terjadinya insiden siswa-siswi SMPN 1 Turi yang terseret arus sungai, pihaknya langsung mengumpulkan semua kepala sekolah yang berada di Sleman.