GridPop.ID - Warga Desa Karangbayat, Kecamatan Sumberbaru, Jember, Jawa Timur dihebohkan dengan penemuan sebuah mayat di dalam rumah.
Mayat ini ditemukan setelah empat hari disembunyikan selama empat hari di dalam rumah.
Melansir TribunnewsBogor.com, mayat tersebut diketahui bernama Muzeli (55).
Jasad Muzeli ditemukan di dalam rumah yang ditinggali bersama kakek mertuanya.
Adalah Sumar (85), sosok kakek yang selama empat hari tinggal bersama jada menantunya.
Insiden mayat disebunyikan ini terungkap saat bau busuk mulai tercium dari rumah yang ditinggali oleh Sumar dan istrinya, Loginten (60).
Melihat kondisi itu, Sumar melaporkan keberadaan mayat tersebut ke perangkat desa pada Selasa (10/3/2020) yang kemudian diteruskan kepada polisi.
Menindaklanjuti laporan ini, polisi pun segera melakukan penyelidikan ke rumah Sumar.
Kapolsek Sumberbaru AKP Subagio kepada Kompas.com, Rabu (11/3/2020) menjelaskan, mayat yang membusuk itu berjenis kelamin laki-laki bernama Zeli.
Polisi pun menurunkan tim untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Dia melaporkan ada laki-laki meninggal dunia dalam keadaan bau sudah tidak sedap (hampir membusuk)," kata Kapolsek Sumberbaru AKP Subagio Seperti dikutip TribunnewsBogor.com dari Kompas.com, Rabu (11/3/2020).
Setelah dilakukan pemeriksaan, polisi menemukan Zeli tewas dibunuh oleh Sumar, sang kakek tersebut.
Berikut kronologinya:
Kepada polisi, Sumar mengaku membunuh Muzeli dengan cara mencekiknya saat sedang tertidur.
Usai menghabisi nyawa korban, Sumar pun mengadu pada istrinya.
Polres Jember sudah menetapkan Sumar, warga Dusun Congapan, Desa Karangbayat, Kecamatan Sumberbaru, sebagai tersangka kasus pembunuhan.
Sedangkan istri korban, Mistina, yang diduga mengetahui tindakan pidana tersebut berstatus sebagai saksi.
“Untuk sementara, istrinya kami jadikan saksi dulu, kemudian akan mencari saksi lain yang mengetahui kejadian tersebut,” kata Kepala Bagian Operasi (KBO) Satreskrim Polres Jember Iptu Solehan Arif, kepada Kompas.com, via telepon Kamis (12/3/2020).
Menurut dia, keterangan kasus pembunuhan itu masih dari tersangka saja. Polisi pun masih mendalami kasus ini untuk memeriksa keterlibatan dari istri pelaku.
“Karena saat kejadian, setelah tersangka melakukan pembunuhan, (Sumar) hanya menyampaikan saja bahwa habis membunuh korban. Dia hanya dilapori suaminya, 'aku mari mateni',” terang dia.
Seharusnya, lanjut Arif, istri yang mengetahui tindak pidana tersebut melaporkan pada polisi. Namun, hal itu tidak dilakukan istri pelaku, karena ketakutan.
“Namanya orang awam, orang desa, merasa ketakutan dengan kejadian itu, mereka memilih untuk berdiam,” ucap dia.
Akhirnya, menyembunyikan korban dengan menutupi tubuhnya dengan selimut.
“Seharusnya memang melaporkan, tapi kalau lihat istrinya seperti itu, kelihatannya kondisi kejiwaannya lagi terganggu, kami juga tidak bisa menyalahkan,” papar dia.
Kasus pembunuhan yangterungkap dari bau busuk juga pernah terjadi di Kecamatan Sigaluh, Banjarnegara.
Melansir dari Tribunnews.com, jasad seorang bocah SMP yang tewas berhasil ditemuka di bawa tumpukan dedaunan seteah dicari beberapa hari.
Adalah Ma'ruf (13) yang bersekolah di SD Negeri Prigi 2 itu ditemukan kebun milik keluarga KR yang telah ditetapkan sebagai tersangka. (*)