GridPop.ID - Warganet di media sosial Instagram sering kali mencetuskan tantangan atau challenge unik yang lantas dilakukan oleh banyak orang.
Salah satu challenge yang sedang naik daun di media sosial adalah Mugshot Challenge.
Banyak warganet yang mengikuti challenge ini termasuk salah satunya artis cantik Aurelie Moeremans.
Sayangnya bukan pujian yang didapat Aurelie, melainkan sentilan dari psikolog sekaligus pakar mikro ekspresi Poppy Amalia.
Hal tersebut berawal dari unggahan Aurelie Moeremans yang memberikan tantangan kepada warganet untuk melakukan mugshot challenge.
Tantangan ini merupakan tantangan untuk merias wajah sehingga tampak babak belur dan penuh luka.
Dalam unggahan Instagramnya, Aurelie Moeremans terlihat memamerkan wajah seakan babak belur.
Lantas, ia pun meminta agar followers Instagramnya untuk berikan komentar alasan kenapa dirinya bisa terluka wajahnya.
Komentar yang paling bagus dan lucu, diakui Aurelie Moeremans akan diberikan hadiah berupa saldo Gopay
"Ni kira-kira kenapa ya bisa ampe kayak gini? Comment terlucu aku kasih Go-Pay lagi deh 100rb! #mugshotchallenge," tulis Aurelie Moeremans pada Jumat (10/4/2020) silam.
Selain Aurelie Moeremans, ada juga selebgram Revina VT yang ikut-ikutan tren mugshoot challenge.
Melihat hal tersebut, psikolog Poppy Amalia pun bereaksi keras.
Ia langsung menyentil Aurelie Moeremans dan juga publik figur lainnya yang masih berani melakukan mugshot challenge.
Menurut Poppy Amalia, apa yang dilakukan para selebgram dan artis itu terlampau kreatif hingga mengabaikan hati nurani.
Maka dari itu, Poppy Amalia menyuruh agar generani milenial menghentikan aksi mushot challenge ini
Hal tersebut disampaikan secara blak-blakan oleh Poppy Amalia di laman Instagram pribadinya @poppyamalya
"Buat kamu yang kelewat kreatif hingga jadi gak sensitif. Please stop mugshot challenge," tegas Poppy Amalia.
Tak hanya itu, Poppy Amalia menyebut tantangan mugshot challenge ini juga akan menyakiti para korban trauma yang pernah mengalami kekerasan
"Its hurt, this can remind trauma events to most victims of violence, so please stop (Ini menyakitkan, ini bisa jadi mengingatkan trauma, terelbih untuk para korban kekerasan. Jadi tolonglah, stop)," tegas Poppy Amalia lagi.
Baca Juga: Sebelum Corona, Ini 5 Wabah Mematikan yang Pernah Terjadi Sepanjang Sejarah Peradaban Manusia
Setelah itu, Poppy Amalia menyindir soal artis-artis seperti Aurelie Moeremans dan Revina VT ini butuh eksistensi sehingga nekat untuk melakukan mugshot challenge
"Nih aku kasih tau ya....guys... girls, princess, mommy2 kece yg lagi di rumah, aku paham banget, kalau kamu butuh eksistensi, butuh ide kreatif dan up date serta kekinian,
tapi kamu dandan2 mugshot challenge seolah-oleh dirinya terluka, Memar kek bekas pukulan, pake darah palsu, dan rambut yang berantakan...
seakan beneran mendapatkan siksaan..," papar Poppy Amalia.
Padahal, menurut sang psikolog, secara tidak langsung, artis dan orang-orang yang melakukan mugshot challenge ini tanpa sadar akan menumbuhkan bibit sadisme.
"Itu kamu tanpa sadar memperlihatkan kepribadian kamu sadisme loh!!! Lalu, kamu moto kek diri kamu adalah buronan kriminal yang telah ditangkap polisi....," tulis Poppy Amalia.
Poppy pun mengaitkan kejadian yang dianggap candaan oleh orang tersebut dengan energi manusia yang mana terkadang energi tersebut dapat membuat hal menjadi kenyataan.
"Kalau kamu belajar energi aku jamin pasti kamu ngak berani main-main ginian.
Energi itu kekal, dikelolanya di jantung, Kalau kalian maksudnya becanda itu bisa kejadian loh!" sambungnya.
Ia pun meminta kepada orang yang keranjingan challenge tersebut untuk lebih memiliki rasa empati.
Pasalnya beberapa orang memiliki rasa trauma dengan luka atau lebam di wajahnya.
"Kamu belajar empati dong sama orang dan korban yang beneran pernah ngalamin penderitaan seperti yang kamu iseng-iseng itu," tegas Poppy Amalia.
Sang psikolog ini juga mengatakan daripada dandan untuk sadisme lebih baik melakukan hal yang lebih bermanfaat seperti dandan menyerupai tokoh kartun atau dengan cara-cara yang lain.
Di akhir tulisannya Poppy Amalia menegaskan, meskipun hal tersebut kini sedang tren namun memiliki empati terhadap orang yang pernah mengalami hal tersebut jauh lebih penting.
"Tapi lagi tren kak, iya tau tren kamu mau ikutan orang sadis? yang nyakitin perasaan orang yang ngalamin? Kalau nggak mau jangan ya," pungkas Poppy Amalia.
(*)